- Ist
TMMD ke-121 Hidupkan Harapan dan Mimpi Warga Desa Terisolir
Tanggal 24 Juli 2024, berlokasi di Lapangan Pertamina, Kecamatan Murung Pudak Kabupaten Tabalong, dipimpin PJ. Bupati Tabalong Hj. Hamida Munawarah, ST., M.T. serta dihadiri langsung oleh Danrem 101/Antasari Brigjen TNI Ari Aryanto, S.E., M.I.P., beserta jajaran, TNI Manunggal Membangun Desa ke 121 di wilayah Kodim 1008/Tabalong resmi dibuka.
PJ Bupati Tabalong Hj. Hamida Munawarah selaku Pembina Upacara mengatakan selama ini program TMMD telah banyak memberikan banyak sekali manfaat bagi kesejahteraan masyarakat.
“Berdasarkan hasil evaluasi, program TMMD ini sangat besar manfaatnya dalam rangka percepatan pembangunan baik fisik maupun non fisik yang sekaligus juga memberikan dampak sangat positif bagi peningkatan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat,” ungkap Hamida.
Sementara itu, Danrem 101/Antasari Brigjen TNI Ari Aryanto menambahkan lebih lanjut, program TMMD yang digagas TNI inilah sebagai bentuk kehadiran TNI bersama dengan Pemerintah di Wilayah Kalimantan Selatan, Kabupaten Tabalong salah satunya, agar pembangunan diseluruh wilayah-wilayah yang sulit dijangkau dapat terwujud secara merata dan dapat meningkatkan perekonomian masyarakat.
“TNI harus hadir ditengah-tengah masyarakat, apapun bentuknya dan senantiasa menjadi solusi guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” jelas Brigjen TNI Ari Aryanto.
Dengan total pengerjaan yang direncanakan selama 30 hari terhitung dari tanggal pembukaan, sebanyak 150 personel yang terdiri dari TNI, Polri, Kajari, Dinas-Dinas, Tim Kesehatan Lapangan dterjunkan ke Desa Kasiau Raya untuk segera melaksanakan program TMMD ke-121.
Para personel, yang juga dikenal sebagai anggota Satgas TMMD ini dibekali rumah tinggal selama program TMMD berlangsung agar mereka dapat tinggal di dekat area kerja, memudahkan koordinasi, fokus terhadap pelaksnaan program dan efisien.
Setelah resmi dibuka, pengerjaan rumah Riski Maulana memasuki proses tahap awal pembongkaran struktur lama. Secara hati-hati para personel satgas menghapus elemen-elemen yang sudah usang dan mudah roboh tersebut.
Selama proses renovasi rumahnya, Riski Maulana memilih untuk menumpang di rumah orang tuanya yang terletak tidak jauh dari tempat tinggalnya yang sedang direhab. Sementara itu, setiap pagi, ia tetap bekerja sebagai buruh sadap karet untuk memenuhi kebutuhan hidupnya dan menjaga kestabilan ekonomi keluarga. Dengan dedikasi dan kesabaran, Riski terus menjalani rutinitas tersebut sembari menantikan rumah barunya selesai direhab.
Kesabaran itu tampaknya membawa berkah yang tak terduga, karena di tengah tantangan tersebut, ia kemudian menerima kabar gembira lainnya yang semakin menguatkan harapan dan semangatnya.