- Istimewa
Bebas Yes, Bablas No! Tips Berekspresi di Ruang Digital Agar Bebas Bertanggung Jawab
”Padahal, risikonya nyata di dunia nyata. Bebas boleh, tapi jangan sampai bablas. Jaga betul konten dan komen di media sosial, jangan kebablasan,” urai Meithiana, yang juga mengajar di Universitas Filipina, dalam diskusi yang dipandu Anissa Rilia.
Sementara, menurut dosen IAIN Kerinci Jambi Jafar Ahmad, jurus aman berekspresi di media sosial adalah bijak dalam memahami hak dan tanggung jawab di ruang digital. Hal itu penting dikuasai pelajar, karena ruang digital telah memberikan dampak besar pada berbagai aspek di dunia pendidikan.
”Internet telah merevolusi cara belajar modern menjadi makin menarik dan menantang. Terlebih sarana berekspresi itu kini bertambah dengan adanya Artificial Inteligent (AI). Ada aplikasi ChatGPT dan Suno misalnya, yang membuat siswa makin tertantang dalam belajar dan berkarya,” terang Jafar Ahmad.
Untuk diketahui, webinar seperti digelar di Kabupaten Minahasa merupakan bagian dari program Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD), yang dihelat Kemkominfo sejak 2017. GNLD digelar sebagai salah satu upaya untuk mempercepat transformasi digital di sektor pendidikan hingga kelompok masyarakat menuju Indonesia yang #MakinCakapDigital.
Sampai dengan akhir 2023, program peningkatan #literasidigitalkominfo ini tercatat telah diikuti sebanyak 24,6 juta orang. Kegiatan ini diharapkan mampu menaikkan tingkat literasi digital 50 juta masyarakat Indonesia hingga akhir 2024.
Kecakapan digital menjadi penting, karena – menurut hasil survei Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) – pengguna internet di Indonesia pada 2024 telah mencapai 221,5 juta jiwa dari total populasi 278,7 juta jiwa penduduk Indonesia.(chm)