- Tim tvOne/Taufiq Hidayah
Tenggak Miras Oplosan 'Onemad', 3 Warga Garut Tewas
Garut, tvOnenews.com - Racik minuman ala bartender, 3 orang remaja asal Garut, Jawa Barat, malah tewas keracunan hasil oplosan sendiri. Minuman maut dari Garut bernama "Onemad" itu juga menyebabkan 6 orang lainya harus dilarikan ke Puskesmas dan Rumah Sakit, karena mengalami gejala keracunan berat.
Niat mabuk dengan cara meracik minuman sendiri, 3 remaja dan pelajar asal Kampung Pamegatan Desa Peundey Kecamatan Peundey Garut, Jawa Barat, malah berakhir tewas. Sebenarnya ada 9 pemuda dan remaja yang nekat mengkonsumsi minuman hasil racikan bartender abal-abal tersebut, dengan berbahan dasar alkohol obat luka, pil haram, dan minuman berenergi. Tapi dari 9 orang yang mengkonsumsi 3 orang diantaranya harus meregang nyawa karena keracunan.
"Jumlah korban yang sudah diidentifikasi ada 9 orang laki - laki, yang meninggal 3 orang, yang menjalani perawatan di puskesmas 2 orang, dan yang sudah pulang 4 orang. Hasil pemeriksaan di TKP itu minuma campuran yang diracik oleh mereka, alkohol 70 persen dicampur beberapa obat, tapi obatnya masih kita teliti," kata AKP Usep Sudirman, Kasat Narkoba Polres Garut, Minggu (1/9/2024), malam di Kantornya.
Polisi menegaskan, para korban keracunan bukan berasal dari minuman keras (Miras) tetapi keracunan disebabkan racikan sendiri yang tidak layak dikonsumsi. Dimana alkohol 70 persen salah satu bahan baku racikan itu merupakan obat luka luar bukan untuk dikonsumsi, ditambah ada beberapa obat yang masih harus dilakukan pendalaman.
"Alkohol itu hasil keterangan didapat dari pembelian online, jadi itu alkohol obat luka yang tidak layak dikonsumsi, jadi diracik bersama, kemudian dikonsumsi juga bersama - sama. Statusnya keracunan yang mereka racik sendiri," tambahnya.
Kasus kematian akibat keracunan minuman hasil racikan sendiri ini bukan kali pertamanya di Garut l, kasus serupa pernah terjadi bahkan mencatatkan rekor kematian mencapai 17 orang akibat keracunan minuman mematikan ini pada Desember tahun 2014 lalu.
Para korban minuman oplosan ini rata - rata remaja yang masih berusia 19 tahun sampai 24 tahun. Mereka kini yang selamat belum bisa memberikan rinci keterangan kepada polisi, karena kondisinya belum stabil. (thh/ebs)