Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan memberikan penghormatan terakhir kepada Almarhum Faisal Basri..
Sumber :
  • Istimewa

Sering Dikritik Faisal Basri, Luhut Bilang Begini Tentang Jasa dan Pemikiran Almarhum: Termasuk soal Covid dan Hilirisasi

Kamis, 5 September 2024 - 16:53 WIB

Jakarta, tvOnenews.com - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, turut hadir melayat ke rumah duka Faisal Basri yang meninggal dunia pada Kamis (5/9/2024).

Meski kerap mendapat kritik tajam dari Faisal Basri selama hidupnya, Luhut menyampaikan rasa hormat dan mengakui jasa besar sang ekonom dalam membangun bangsa.

Luhut mengenang momen terakhir bertemu dengan Faisal pada 2021 setelah masa pandemi COVID-19.

“Terakhir ketemu Pak Faisal pada tahun 2021 setelah COVID-19. Pada saat itu, Beliau memberikan masukan yang sangat berharga dalam mendesain PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat) dari sisi ekonomi. Masukannya membantu kita menjaga keseimbangan antara kesehatan dan ekonomi negara,” ungkap Luhut, Kamis (5/9/2024).

Luhut juga menyebutkan bagaimana Faisal sering memberikan pandangan kritis mengenai kebijakan ekonomi, termasuk hilirisasi nikel, yang menjadi salah satu fokus pemerintah.

“Pak Faisal sering memberi banyak masukan soal ekonomi Indonesia, termasuk soal hilirisasi nikel. Meski kami terkadang berbeda pandangan, saya selalu menghargai setiap pemikiran dan argumen yang Beliau sampaikan,” tambah Luhut.

Meskipun kritik kerap tajam dilontarkan Faisal, Luhut mengaku selalu menghormati cara almarhum dalam menyampaikan pandangan.

Bahkan, Luhut mengakui bahwa Faisal Basri adalah sosok yang sangat rendah hati meskipun kritiknya begitu keras.

“Saya selalu menghormati cara Pak Faisal menyampaikan pandangannya. Beliau selalu lugas, namun rendah hati, dan siap mendengarkan dengan baik meski pandangan kita berbeda. Keberanian dan kejujurannya dalam berargumen menunjukkan karakter kuatnya sebagai seorang intelektual," ujar Luhut.

Menurut Luhut, Faisal Basri adalah sosok yang tidak pernah menggunakan kritik untuk menjatuhkan, melainkan untuk memperbaiki kondisi yang ada.

"Beliau kritis, tetapi selalu dalam semangat memperbaiki. Itulah yang membuat saya sangat menghargai beliau. Kita butuh lebih banyak sosok seperti Pak Faisal di Indonesia," ujarnya.

Bagi Menko Matves, meski sering berbeda pandangan dengan pemerintah, Faisal adalah tokoh yang sangat konsisten dengan prinsip dan idealismenya sebagai seorang intelektual.

“Di mata saya, Pak Faisal adalah contoh intelektual yang tetap teguh dengan prinsipnya, meskipun seringkali berbeda pandangan dengan pemerintah," jelas Luhut.

Luhut menutup penghormatan terakhirnya dengan menyampaikan rasa kehilangan yang mendalam atas wafatnya Faisal Basri.

"Indonesia kehilangan seorang pemikir besar. Semoga segala pengabdiannya bagi bangsa menjadi amal baik, dan beliau mendapat tempat terbaik di sisi Tuhan Yang Maha Kuasa,” tutup Luhut. (rpi)

 

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
01:50
02:03
03:05
03:21
01:44
01:05
Viral