Duta Besar Uni Emirat Arab (UEA) untuk Indonesia H.E. Abdulla Salem AlDhaheri menyampaikan orasi ilmiah bertajuk “Pengalaman UEA dalam Memajukan Kecerdasan Buatan (AI) dan Teknologi”..
Sumber :
  • Istimewa

Duta Besar AlDhaheri Paparkan Pencapaian UEA di Bidang Kecerdasan Buatan dan Teknologi

Selasa, 10 September 2024 - 11:37 WIB

Selain itu, industri penerbangan UEA juga terus berkembang pesat. Hal ini terbukti dari kemajuan yang dicapai oleh sektor penerbangan sipil dan militer UEA yang mengembangkan komponen untuk pesawat terbang modern melalui kemitraan dengan produsen Eropa dan Amerika. Pencapaian penting lainnya di sektor ini adalah pembuatan pesawat nirawak UEA pertama oleh ADCO Systems yang dilanjutkan oleh oleh Strata and Dubai Aerospace Industries.

Pada bulan Oktober 2017, UEA menjadi negara pertama yang meluncurkan Strategi Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligence atau AI) Nasional. Hanya beberapa hari setelah Strategi AI diluncurkan, H.E. Omar Sultan Al Olama ditunjuk sebagai Menteri Kecerdasan Buatan pertama di dunia. Pada Oktober 2019, didirikan pula Universitas Kecerdasan Buatan Mohamed bin Zayed (MBZUAI) pada Oktober 2019. Sebagai universitas pertama di dunia yang mengkhususkan diri dalam penelitian AI, MBZUAI sejalan dengan ambisi UEA untuk mengembangkan ekonomi pasca-minyak yang digerakkan oleh pengetahuan dan teknologi canggih.
Pada tahun 2030, diperkirakan AI akan menyumbang USD 15,7 triliun bagi ekonomi global, meningkatkan PDB UEA hingga 35 persen dan mengurangi biaya pemerintah hingga 50 persen. Saat ini, UEA memiliki 120 ribu pekerja AI, berbanding 30 ribbu pada dua tahun lalu.

“Kami berharap bahwa dampak sektor AI dalam ekonomi nasional kami akan terus meningkat, terutama setelah diluncurkannya Cetak Biru Universal Dubai untuk Kecerdasan Buatan (Dubai Universal Blueprint for Artificial Intelligence),” ujar Dubes Al-Dhaheri. 

Ia menambahkan, inisiatif ini bertujuan untuk meningkatkan produktivitas bisnis hingga 50 persen dan menumbuhkan ekonomi hingga USD 27 miliar melalui penggunaan AI.

Di akhir pidatonya, Dubes UEA mengajak Indonesia untuk berkolaborasi dimana kedua negara memiliki visi yang sama dalam memanfaatkan teknologi dan inovasi untuk mendorong pembangunan berkelanjutan. 

“Kami yakin bahwa dengan menggabungkan kekuatan sumber daya alam Indonesia yang kaya dan sektor teknologi yang sedang berkembang, dengan visi dan keahlian UEA dalam teknologi canggih, kita dapat menjalin kemitraan yang lebih kuat,” ujarnya.

Berita Terkait :
1
2
3 Selanjutnya
Topik Terkait
Saksikan Juga
01:54
03:55
05:35
03:29
06:33
02:13
Viral