- ANTARA
BNPB Ralat Jumlah Korban Meninggal Dunia Jadi 12 Orang Akibat Tanah Longsor Tambang Ilegal di Solok Sumatera Barat
Jakarta, tvOnenews.com - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengoreksi jumlah korban meninggal dunia akibat bencana tanah longsor di area tambang ilegal di Kabupaten Solok, Sumatera Barat.
Kapusdatin Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari mengatakan jumlah korban jiwa sebanyak 12 orang, setelah sempat dilaporkan sebanyak 13 korban.
"Sebelumnya sempat dilaporkan ada 15 korban jiwa, namun setelah verifikasi ulang, jumlah tersebut dikoreksi. Hingga Sabtu (28/9) pukul 12.00 WIB tercatat total 12 orang meninggal dunia," kata Abdul Muhari dalam laporannya yang diterima di Jakarta, Sabtu (28/9/2024).
Dia menyebutkan alasan meralat informasi tersebut karena terjadi kesalahan komunikasi dengan petugas di lapangan dalam pelaporan jumlah korban meninggal.
Hal ini dikarenakan sulitnya jaringan telekomunikasi di lokasi yang merupakan area "blank spot", sehingga informasi awal diterima tidak sepenuhnya akurat.
BNPB mengonfirmasi bahwa ke-12 orang meninggal dunia tersebut merupakan bagian dari jumlah total sebanyak 25 orang korban bencana tanah longsor yang terdata oleh tim petugas di lapangan.
Petugas di lapangan kemudian mencatat dari jumlah total korban tersebut ada 11 orang yang selamat dan dua orang lainnya masih hilang dalam proses pencarian.
Abdul memastikan BNPB akan terus memantau operasi SAR dan proses identifikasi para korban yang sampai saat ini masih dilangsungkan oleh lebih dari 100 orang personel tim gabungan yang terdiri atas personel BPBD Solok, Basarnas, TNI/Polri, Palang Merah Indonesian (PMI), relawan, masyarakat, dan pihak terkait lainnya.(ant/lgn)