- IST
Inovatif! Saleh Radjiman Sulap Kulit Jeruk Jadi Sabun Mandi Ramah Lingkungan
Ternate, tvOnenews.com.com – Memanfaatkan sampah organik dari kulit jeruk berhasil disulap menjadi sabun mandi pada rancangan aksi perubahan Pelatihan Kepemimpinan Administrator (PKA) angkatan VII Tahun 2024, yang dilakukan oleh Saleh Radjiman.
Saleh memperkenalkan inovasinya yang diberi nama “Intervensi Sampah Organik Melalui Sakura” atau “Iso Sakura”, adalah sebuah gagasan yang mengubah limbah kulit jeruk menjadi sabun mandi ramah lingkungan.
Inovasi ini dihadirkan untuk mengatasi masalah sampah organik yang banyak dihasilkan oleh restoran, rumah makan, dan pedagang buah di Kota Ternate.
Pelatihan ini langsung dipraktekan oleh siswi di SMP Negeri 2 Ternate, Sabtu (28/9/2024). dimana terlihat para siswa ini mencampurkan berbagai bahan baku seperti soda api, bubuk kulit jeruk kering, air mineral, minyak goreng yang dicampurkan di dalam wadah, setelah didiamkan beberapa menit, setelah itu bahan yang sudah tercampur kemudian masukan kedalam cetakan sabun hingga mengeras dan sabun berhasil dicetak dalam tersebut.
“Ini menjadi kewajiban saya selain mampu membangun mitra dan jejaring, juga salah satu item adalah bagaimana melakukan inovasi-inovasi terbaik, persampahan yaitu salah satunya adalah sampah organik dari kulit jeruk menjadi sabun mandi ramah lingkungan,”ujar Saleh Radjiman Reformer PKA
Menurutnya karena memang sampah di Kota Ternate sangat banyak seperti ada di restoran, rumah makan serta pedagang buah. Dari sini kata dia, dapat mendorong dirinya untuk melakukan pengurangan sampah di bidang organik.
"Yaitu mengumpulkan seluruh sampah organik dalam bentuk kulit jeruk menjadi fokus saya, untuk melakukan inovasi terbaik," tuturnya.
Ia pun mengajak seluruh sekolah yang menjadi sekolah binaan DLH Maluku Utara maupun Kota Ternate agar sama-sama melakukan inovasi baru ini.
Saleh mengatakan alasan memilih sampah kulit jeruk karena salah satu item dari seluruh sampah sebagai edukasi di sekolah dan masyarakat. Selain itu, sampah kulit jeruk juga menjadi manfaat lebih besar.
"Kemarin kita sudah melakukan inovasi-inovasi lain yang menyangkut dengan sampah organik dan anorganik. Sekarang kita fokus salah satu sebagai edukasi di sekolah dan bagi masyarakat," katanya.
Dari ide tersebut Kabid menyebut, hal itu menjadi cita-cita besar bagi dirinya, sebagai reformer di PKA ia berkeinginan agar sampah kulit jeruk dapat dikembangkan menjadi inovasi.
"Dan kita dapat membuka pasar lebih besar dalam rangka memproduksi lebih besar. Hari ini kita mengajak kepada sekolah-sekolah adiwiyata, bahwa kedepan kita mengajak kepada restoran hingga rumah makan agar melahirkan inovasi baru ini," jelasnya. (Iad/ebs)