Bapanas Ungkap Biang Kerok Harga Beras dalam Negeri Mahal, tapi Pendapatan Petani Rendah.
Sumber :
  • tvonenews.com

Singgung Masalah Beras, Ekonom Harap Kehadiran Bapanas Dikaji Ulang

Senin, 30 September 2024 - 10:09 WIB

Jakarta, tvOnenews.com - Ekonom Konstitusi Defiyan Cori mengkritik Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas), Arief Prasetyo Adi, dalam mengurusi beras. 

Terbaru, Bank Dunia membeberkan hasil survei yang menyebut harga beras di Indonesia tertinggi di ASEAN, tetapi kesejahteraan petaninya jeblok.

“Perlu ditinjau kembali kehadiran (eksistensi) Bapanas oleh pemerintahan Presiden terpilih Prabowo Subianto,” kata dia, Senin, (30/9/2024). 

Defiyan menilai Bapanas yang dikomandoi Arief Prasetyo tidak mengalami perkembangan yang signifikan dalam urusan ketahanan pangan nasional. Hal ini, lanjut Defiyan, terlihat dari realisasi impor Januari-April 2024 yang telah mencapai 1,77 juta ton. 

“Artinya, tidak ada program crash program yang dapat memungkinkan adanya penurunan impor beras atau bahan pangan sampai bulan Desember 2024,” ungkap Defiyan.

Defiyan mengingatkan, di masa kepemimpinan Arief Prasetyo Adi sebagai Kepala Bapanas turut muncul skandal demurrage impor beras sebesar Rp294,5 miliar yang saat ini sedang ditangani Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

“Selain itu, secara kumulatif hingga Mei 2024 menurut data BPS tercatat kenaikan impor komoditas pangan, seperti gandum sebesar 35,31%, lalu tepung gandum naik 14,43%, dan gula 0,66%,” tegas dia.

Dengan demikian, Defiyan mengakui, Bapanas pimpinan Arief Prasetyo Adi gagal menyelesaikan masalah sektor perberasan bagi rakyat Indonesia. Bahkan kehadiran Bapanas pimpinan Arief Prasetyo Adi, lanjut dia, hanya menciptakan jalur baru impor pangan di Indonesia yang menciptakan kartel-kartel baru.

“Artinya, permasalahan Bapanas tidak hanya soal adanya jalur "baru" dalam pengelolaan impor pangan, tetapi juga semakin menjauhkan dari penyelesaian masalah (problem solver) pangan serta pertanian dan hasil pertanian rakyat,” pungkas dia.

Sebelumnya, Country Director for Indonesia and Timor-Leste, Bank Dunia, Carolyn Turk membeberkan hasil survei yang menyebut harga beras di Indonesia tertinggi di ASEAN. Sedangkan kesejahteraan petani Indonesia paling jeblok.

"Konsumen Indonesia telah membayar harga tinggi untuk beras. Harga eceran beras di Indonesia secara konsisten lebih tinggi daripada di negara-negara ASEAN," ungkap Turk dalam Indonesia International Rice Conference (IIRC), di The Westin Resort Nusa Dua, Bali, Kamis (19/9/2024). 

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
06:18
13:38
09:55
01:08
01:39
01:59
Viral