Riko Lesiangi.
Sumber :
  • IST

Kader Muda Golkar: Penugasan AKD Golkar Harus Mengedepankan Keseimbangan Stabilisas Partai dan Menghindari Konflik Kepentingan

Jumat, 4 Oktober 2024 - 09:34 WIB

Jakarta, tvOnenews.com - Pascapelantikan sebanyak 732 Anggota MPR yang terdiri dari 580 Anggota DPR dan 152 Anggota DPD masa bakti 2024-2029, pada 1 Oktober 2024 lalu, MPR kini konsen menyusun Alat Kelengkapan, partai-partai mulai mengajukan nama-nama untuk menjadi pimpinan, termasuk Partai Golkar

Dalam rangka mempersiapkan hal tersebut Wakil Ketua Umum DPP Golkar Ace Hasan Syadzily mengungkapkan bahwa partainya akan mendorong Kahar Muzakir untuk menjadi pimpinan MPR RI. Atas keputusan tersebut, kader muda Partai Golkar Riko Lesiangi mengaku memiliki hak berdasarkan konstitusi partai dalam AD/ART dengan ini mengajukan nota protes.

"Dasar penunjukkan nama Kahar Muzakir sebagai pimpinan MPR RI menurut DPP Partai Golkar adalah karena ia senior dan berpengalaman dalam memimpin. Legal argument ini sangat bersifat personal, lemah dan rentan menimbulkan resistensi di internal Partai Golkar," katanya Jumat (4/10/2024).

Menurutnya saat ini Kahar Muzakir sudah memasuki usia 78 tahu, kategori lanjut usia (lansia). 
"Sebagai senior yang baik dan teladan, walaupun ditawari posisi tersebut, seharusnya ia tolak dan mendorong anak-anak muda untuk memimpin. Hal itu demi konsolidasi dan kaderisasi partai yang bersifat continue dan berkelanjutan. Karena melalui cara itu, akan lahir kader-kader pemimpin bangsa yang mengerti dengan jamannya, mengikuti perkembangan teknologi informasi, cepat dan inovatif dalam mengurai persoalan-persoalan sosial dan ekonomi masyarakat," katanya.

Riko mengungkapkan DPP Partai Golkar dalam penugasan atau menunjukkan kader untuk memimpin lembaga negara seperti MPR, atau juga lembaga lain seperti Kementerian, haruslah melalui proses musyawarah dan mekanisme partai, sehingga dengan cara itu partai dapat mendengarkan aspirasi, usul dan saran kader. 

"Ada ruang dialog dan asporatif bagi kader, pemimpin partai tidak menunjukkan gejala otoritarianisme dalam memimpin. Akibatnya nanti akan menimbulkan gejolak dan instabilitas antar kader, yang memicu menguapnya konflik internal dan perpecahan bagi partai Golkar,"ucapnya. 

Ia mneuturkan ader Partai Golkar yang terpilih pada pemilihan umum legislatif periode 2024-2029 merupakan kader-kader pilihan terbaik partai, memiliki kapasitas intelektual mumpuni, narasi dan gagasan yang teruji, jiwa kepemimpinan yang tangguh, loyalitas dan keberpihakan yang jelas pada ideologi partai dan suara rakyat Indonesia. Sehingga dimanapun ia ditugaskan, baik di DPR atau MPR, maka tugas tersebut akan dikerjakan dengan baik, benar dan tuntas. 

Berita Terkait :
1
2 Selanjutnya
Topik Terkait
Saksikan Juga
01:50
02:03
03:05
03:21
01:44
01:05
Viral