- Istimewa
Prajurit Mangrove Pembawa Berkah Masyarakat Pesisir
Sekitar 10 tahun lalu, kata Sahari, masyarakat yang tinggal di bibir pantai di Desa Sukajaya harus mengungsi ke rumah sanak saudara atau ke titik yang lebih tinggi, setidaknya dua sampai tiga dalam setahun. Di masa-masa itu, banjir rob menggenangi rumah warga, dengan ketinggian variatif, antara 10 centimeter sampai 1 meter.
“Saat banjir rob, kami tidak bisa membawa apa-apa, kecuali alat masak, seragam dan buku-buku sekolah anak-anak. Kami sudah tidak terpikir untuk membawa surat-surat berharga,” sambung Sahari.
Selain bertujuan untuk melindungi ekosistem pesisir dari abrasi, program JAM PASIR turut memberikan manfaat ekonomi kepada masyarakat melalui pelibatan aktif dalam kegiatan UMKM dan ekowisata.
PHE ONWJ menginisiasi program pengembangan ekonomi berbasis mangrove yang melibatkan istri-istri nelayan. Realisasi program berupa diversifikasi produk olahan laut dan mangrove, di antaranya dodol dan jus buah. Melalui program ini, para ibu yang tergabung dalam 25 kelompok UMKM mendapatkan tambahan penghasilan sebesar Rp135 juta per tahun.
Kini, para warga Pasir Putih tidak perlu lagi menenteng alat masak dan menggendong anak untuk evakuasi. Barisan mangrove tidak saja memberikan perlindungan dan ketenangan bagi hidup mereka, tapi juga membawa berkah tambahan penghasilan bagi masyarakat.(chm)