Lin Yola, Ph.D; Dirjen Perhubungan Darat, Irjen Pol. Risyapudin Nursin; Dir SKSG UI Athor Subroto; Prof. Bambang Permadi Soemantri Brodjonegoro; Prof. Sutanto Soehodho dan Prof. Evawani Ellisa.
Sumber :
  • Istimewa

UI Gelar Seminar Internasional Bahas Sistem Transportasi Darat yang Terintegrasi, Cerdas dan Berkelanjutan

Selasa, 15 Oktober 2024 - 18:30 WIB

tvOnenews.com - Universitas Indonesia (UI) melalui Sekolah Kajian Stratejik dan Global (SKSG) sukses mempergelarkan Seminar Internasional bertajuk “Sistem Transportasi Darat Indonesia Terintegrasi, Cerdas, dan Berkelanjutan” pada Kamis (10/10) di Balai Sidang, Kampus UI Depok. 

Seminar yang dibuka oleh Menteri Perhubungan (Menhub) Republik Indonesia, Budi Karya Sumadi ini, diisi dengan rangkaian kegiatan diantaranya peluncuran dan penyerahan Buku Putih Evaluasi Capaian Kinerja Transportasi Darat oleh Direktur SKSG UI, Athor Subroto, Ph.D..

Buku Putih tersebut merupakan hasil kajian yang dilakukan oleh Tim Peneliti SKSG UI bekerja sama dengan Badan Kebijakan Transportasi Kementerian Perhubungan melalui Pusat Kebijakan Lalu Lintas, Angkutan, dan Transportasi Perkotaan (LLATP). Buku ini berisi gambaran mengenai kinerja sektor transportasi darat selama satu dekade, termasuk analisis capaian, tantangan yang dihadapi, serta rencana atau rekomendasi perbaikan di masa depan.

Seminar yang dihadiri sebanyak 255 peserta, dipimpin oleh Lin Yola, Ph.D., dan melibatkan sejumlah narasumber ternama di sektor transportasi, yakni Direktur Jenderal Perhubungan Darat, Irjen Pol. Risyapudin Nursin; Menteri Bappenas 2016-1019 dan Kepala BRIN 2019-2021, Prof. Bambang Brodjonegoro, serta tokoh akademisi dan praktisi, Prof. Sutanto Soehodho, Prof. Ir. Evawani Ellisadari, serta pakar dari The University of Tokyo, Dinesh Manandhar.

Dalam satu dekade terakhir, pemerintah telah berupaya meningkatkan infrastruktur transportasi darat terintegrasi melalui pembangunan dan rehabilitasi terminal penumpang dan barang serta fasilitas dermaga penyebrangan. Sebanyak 59, diantaranya 6 terminal baru dan 53 terminal di rehabilitasi yang dibangun untuk mendukung konektivitas masyarakat, terutama di wilayah tertinggal, terluar, dan terisolasi. 

"Terminal ini tidak hanya berfungsi untuk menaikkan dan menurunkan penumpang tetapi juga sebagai tempat untuk memastikan keselamatan kendaraan dan pengemudi melalui Kerja sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU). Terminal-terminal ini juga memberikan ruang bagi pelaku UMKM yang membantu meningkatkan perekonomian lokal," ujar Irjen Pol. Risyapudin.

Tidak hanya sistem transportasi terintegrasi, Prof. Bambang juga membahas pentingnya sistem transportasi yang cerdas dan berkelanjutan untuk mendukung misi global ramah lingkungan. Ia menekankan urbanisasi seringkali menjadi sumber utama emisi gas rumah kaca dari transportasi, sehingga perlu sinkronisasi pengembangan transportasi melalui penerapan teknologi yang efisien. 

Berita Terkait :
1
2 Selanjutnya
Topik Terkait
Saksikan Juga
01:58
01:28
01:07
00:53
03:16
43:11
Viral