Menanggapi Program Makan Bergizi Gratis Pemerintah untuk Anak Sekolah, IDI Optimis Bisa tapi Perlu Tingkatkan Pemahaman Kesehatan Masyarakat Juga Kualitas Gizinya.
Sumber :
  • tvOnenews.com/Kevi Laras Wana

Menanggapi Program Makan Bergizi Gratis, IDI: Optimis Bisa tapi Perlu Tingkatkan Pemahaman Kesehatan Masyarakat Juga Kualitas Gizinya

Kamis, 24 Oktober 2024 - 21:54 WIB

Jakarta, tvOnenews.com-- Program makan bergizi gratis yang telah dijalankan oleh Pemerintah untuk Anak Sekolah menuai ragam komentar masyarakat. Hal ini pun juga mendapatkan sorotan dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI). 

Menurut Ketua IDI dr. Adib Khumaidi, Sp.OT bahwa ada hal yang perlu diperhatikan Pemerintah untuk program ini. Sebab dampak dari program makan bergizi gratis tersebut baru akan terlihat dalam jangka waktu panjang.

Dalam penjelasannya, dr Adib menegaskan bisa berhasil tetapi dengan sejumlah catatan agar lebih optimal untuk program Pemerintah tersebut. 

Mulai dari, bagaimana literasi atau pemahaman masyarakat menengah ke bawah perihal kesehatan dan makanan bergizi juga perlu diselaraskan. 

Kemudian, juga perlu menjaga kualitas makanan yang diberikan kepada anak-anak di Sekolah. Menurut dr Adib program ini untuk menyiapkan generasi baik di masa depan.

"Dari awal juga kita sangat mendukung upaya untuk makan bergizi gratis ini apalagi itu. Kemudian, awal di sekolah-sekolah ya, saya kira menjadi sangat penting dan pengawasan dalam makan ini, upaya daya bangkit untuk menghasilkan SDM di masa depan generasi-generasi emas penerus dari bangsa ini," kata dr Adib saat ditemui dalam Acara Ulang Tahun IDI ke-74 di Jakarta, Kamis (24/10/2024).

"Sehingga dengan memberikan nutrisi yang baik, maka tentunya harapannya adalah meningkatkan kecerdasan tidak hanya bicara stunting saja," sambungnya. 

Dengan begitu, dr Adib menambahkan peranan edukasi ke masyarakat pada lini bawah, bisa memberi dampak luar biasa.

"Saya sangat optimis bahwa ini akan bisa menjadi satu upaya untuk meningkatkan development human indexnya tadi indonesia supaya kita lebih meningkat," tandasnya.

Bukan hanya bergizi pada anak, tapi juga orang tua memahami persoalan makanan bergizi seperti apa. Lalu bisa diterapkan dalam jangka panjang. 

"Perlu ada pendidikan terkait dengan edukasi juga kepada perangkat utama Sekolah Dasar, mulai dari sekolah dasar dan kesehatan pendidikan kepada keluarga pendidik, kepada para guru-guru, kepada aparat-aparat yang ada di level yang paling bawah," tegas dr Adib.

"Sehingga kalau kemudian pengetahuan kesehatannya itu semakin meningkat, maka tentunya ini akan semakin menjadi daya bangkit yang kuat juga," pesannya. 

Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto meyakini kalau program makan bergizi gratis ini berhasil. 

Prabowo juga meminta Menteri atau Kepala Lembaga/badan khusus di Kabinet Merah Putih yang tidak mendukung program ini untuk keluar dari pemerintahannya.

"Saya hakulyakin. Saya pertaruhkan ... saya pertaruhkan kepimimpinan saya. Bagi saya, makan bergizi untuk anak-anak dan ibu hamil ini adalah strategik. Yang tidak mendukung hal ini silakan keluar dari pemerintah yang saya pimpin," kata Presiden Prabowo di Kantor Presiden, Istana Kepresidenan, Jakarta.

"Saya tidak katakan bahwa ini bisa selesai dalam 1 minggu, 2 minggu, atau 3 bulan. Tidak ada di antara kita yang punya tongkat Nabi Sulaiman alaihi salam, tetapi kita bisa berhitung, kita bisa mengelola, kita bisa alokasi dana, kita bisa kerahkan sumber daya, dan kita akan mencapai target yang kita tentukan," tambah Prabowo. (klw)

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
14:07
09:05
03:23
09:31
01:13
01:41
Viral