- Istimewa
UI Buka Tiga Program Studi Baru di Fakultas Kedokteran Guna Penuhi Kebutuhan Spesialis dan Subspesialis di Indonesia
tvOnenews.com - Universitas Indonesia (UI) meluncurkan tiga program studi (prodi) baru di Fakultas Kedokteran, yaitu Subspesialis Urologi, Subspesialis Jantung dan Pembuluh Darah, serta Spesialis Kedokteran Emergensi. Program-program ini dirancang untuk menjawab kebutuhan tenaga medis spesialis dan subspesialis di Indonesia, serta memperkuat kualitas layanan kesehatan nasional.
Program Subspesialis Urologi yang dipimpin oleh Prof. Dr. dr. Nur Rasyid, Sp.U(K), memiliki enam peminatan: Transplantasi Ginjal, Uro Onkologi, Pediatrik Urologi, Uro Andrologi, Functional & Female Urologi, serta Urologi Rekonstruksi. Program ini menargetkan 10 mahasiswa per semester dengan masa studi dua tahun. Prof. Nur menjelaskan, “Indonesia perlu menghasilkan dokter subspesialis yang kompeten dan setara dengan tenaga medis asing,” ujarnya.
Pada prodi ini mahasiswa akan mendapatkan pelatihan dalam keterampilan operasi canggih dan berkesempatan menjalin kolaborasi dengan institusi internasional seperti Seoul National University, serta pusat urologi di Inggris, Australia, Jerman, dan Jepang. “Program ini bertujuan mempercepat penambahan pusat studi Urologi di Indonesia, meningkatkan kompetensi staf pengajar, serta membangun pusat transplantasi dan spesialisasi yang merata di seluruh Indonesia,” katanya.
Di bidang Subspesialis Jantung dan Pembuluh Darah, Dr. dr. Dicky Armein Hanafy, Sp.JP, Subsp. Ar. (K), Subsp. K.I.(K), FIHA, FAsCC menjadi pemimpin program yang bertujuan menekan angka penyakit jantung yang semakin meningkat di Indonesia. “Program ini dirancang untuk memberikan pelayanan spesifik dan melakukan riset berbasis kebutuhan lokal,” tuturnya. Dengan delapan peminatan dan target 16 mahasiswa per semester, masa studi berlangsung empat semester. Lulusan program ini juga diharapkan mampu menjadi tenaga pengajar serta peneliti di bidang kardiovaskular, yang akan mengembangkan riset berbasis kearifan lokal guna memperkuat layanan kesehatan jantung di tanah air.
Program Spesialis Kedokteran Emergensi, yang dipimpin oleh dr. Yogi Prabowo, Sp.OT.Subsp.Onk.Ort.R(K)., SpEm, diharapkan akan meningkatkan kualitas penanganan kedaruratan medis di Indonesia. Program ini dirancang untuk menghasilkan tenaga medis yang unggul dalam menangani kondisi emergensi yang memerlukan penanganan cepat, seperti trauma, kardiovaskular, stroke, dan keracunan. “Lulusan program ini diharapkan tidak hanya mampu memberikan pelayanan emergensi, tetapi juga menjadi pendidik dan kontributor dalam penelitian berbasis kebutuhan populasi Indonesia,” ujarnya.
Dengan penerimaan 8 mahasiswa per semester, program ini juga menjalin kerja sama dengan institusi pendidikan internasional untuk mengadaptasi standar global dalam pelatihan dan kurikulum. “Kami ingin mencetak tenaga medis yang memiliki kompetensi global serta siap menghadapi tantangan kedaruratan medis dan manajemen krisis kesehatan di Indonesia,” tuturnya.