- Istimewa
“Pohon untuk Kehidupan” Program Penanaman Pohon Hutan Berbasis Masyarakat untuk Mendukung Pemulihan Ekosistem di Sebangau-Katingan, Kalimantan Tengah
“Kami di Epson percaya bahwa keberlanjutan bukan hanya sekadar tanggung jawab, melainkan bagian dari identitas kami. Melalui kolaborasi dengan WWF-Indonesia, kami ingin menunjukkan bahwa kemitraan antara sektor bisnis dan organisasi lingkungan dapat memberikan dampak positif yang nyata,” ujar Emile Pattiwael, President Director PT Indonesia Epson Industry.
Teknologi dan Inovasi untuk Lingkungan yang Lebih Baik
Komitmen Epson terhadap pelestarian lingkungan tercermin dalam teknologi yang kami hadirkan. Salah satunya adalah teknologi bebas panas (Heat-Free Technology) pada printer kami, yang mampu mengurangi konsumsi energi secara signifikan dan menghasilkan lebih sedikit emisi karbon. Selain itu, Epson berupaya meningkatkan kontribusi lokal melalui produk-produk berstandar Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN), mendukung pertumbuhan ekonomi berkelanjutan di Indonesia.
Sejalan dengan visi keberlanjutan, Epson juga telah mengurangi penggunaan plastik sekali pakai di seluruh operasional dan mendorong daur ulang produk, memastikan bahwa jejak lingkungan kami tetap minimal.
Manfaat Jangka Panjang Bagi Lingkungan dan Masyarakat
Inisiatif restorasi ini tidak hanya memberikan manfaat ekologis, tetapi juga ekonomi dan sosial, seperti:
- Penyimpanan karbon yang signifikan untuk mengurangi dampak perubahan iklim.
- Meningkatkan kualitas air tanah dan mengurangi risiko bencana seperti banjir dan tanah longsor.
- Menyediakan sumber pangan dan air bersih bagi masyarakat lokal.
- Melestarikan keanekaragaman hayati, terutama populasi orangutan dan spesies endemik lainnya.
Dengan pelaksanaan pemantauan berkala, program ini diharapkan dapat terus berkelanjutan dan beradaptasi dengan tantangan yang muncul di lapangan.
Inisiasi restorasi hutan dan bentang alam ini diharapkan mampu memulihkan ratusan hektar hutan di koridor lanskap Sebangau-Katingan, dapat menyerap dan menyimpan karbon dioksida untuk mengurangi perubahan iklim, meningkatkan kualitas air tanah, dan mengurangi risiko bencana alam seperti banjir dan longsor. Selain itu, restorasi hutan juga akan berkontribusi pada peningkatan keanekaragaman hayati, termasuk populasi orangutan Kalimantan (Pongo pygmaeus).