- Istimewa
Iwan Bule: Perjalanan Hidup Jenderal Multitalenta, Dari Sepak Bola ke Pertamina
tvOnenews.com - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) resmi mengangkat Mochamad Iriawan, yang lebih dikenal dengan nama Iwan Bule, sebagai Komisaris Utama PT Pertamina (Persero). Pengangkatan ini diputuskan dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) pada Senin, 4 November 2024.
Iwan Bule, menggantikan pejabat sebelumnya sebagai bagian dari langkah perombakan di Pertamina yang disahkan dalam SK-258/MBU/11/2024 dan SK-259/MBU/11/2024.
Profile Iwan Bule
Tahun 2019, ketika nama Iwan Bule pertama kali muncul sebagai Ketua Umum PSSI, banyak yang mengernyitkan dahi. Apa yang bisa ditawarkan seorang jenderal polisi pada dunia sepak bola?
Namun, ketika sosok itu: Komisaris Jenderal Pol. (Purn.) Mochamad Iriawan terjun ke lapangan, usai terpilih lewat Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI pada 2 November 2019, banyak yang kaget dengan gaya Iwan. Ia membawa sekaligus wibawa seorang komandan dengan humor yang jarang ditemui di dunia yang acap penuh ketegangan itu.
Dengan pengalaman dan karier panjang di institusi Kepolisian Republik Indonesia (Polri) dan pemerintahan, banyak yang menyebut Iwan Bule sebagai sosok yang meruntuhkan stereotype kaku dalam dunia birokrasi. Iwan membawa angin segar, menembus dinding formalitas dengan senyumnya yang khas dan obrolan sederhana.
Kini, setahun setelah menuntaskan penugasan di lapangan sepak bola, Iwan Bule langsung beroleh tantangan baru. Senin, 4 November 2024, ia mendapat mandat untuk menjabat Komisaris Utama PT Pertamina (Persero). Sebuah peran yang semakin menegaskan dirinya sebagai figur yang ”bisa ditugaskan di mana saja”.
Diputuskan dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) di Jakarta, Menteri BUMN Erick Thohir menjelaskan, Mochamad Iriawan ditetapkan menggantikan Simon Aloysius Mantiri, yang dalam RUPS diangkat sebagai direktur utama Pertamina. Simon menempati kursi yang sudah enam tahun dimiliki Nicke Widyawati.
”Pak Iriawan kita pilih untuk memperkuat pengawasan dan pencegahan Pertamina dari kebocoran dan keborosan yang selama ini terjadi. Bukan boros karena korupsi, tetapi lebih ke penyaluran subsidi energi agar lebih tepat sasaran,” papar Erick, menyebut alasan memilih Iwan.