- Humas Kementan
Kementan Turun Langsung, Dukung Upaya Pemda Boyolali Agar Usaha Sapi Perah UD Pramono Berlanjut
tvOnenews.com - UD Pramono, pengepul susu sapi perah di Desa Singosari, Kecamatan Mojosongo, Kabupaten Boyolali, tengah menunjukkan perjuangan luar biasa dalam menghadapi tantangan berat untuk mempertahankan usahanya. Kementerian Pertanian melalui Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Ditjen PKH) beserta Pemerintah Daerah Kabupaten Boyololi mendukung komitmen UD Pramono untuk tetap beroperasi demi keberlangsungan hidup 1.300 peternak sapi perah yang menjadi mitra dan binaannya.
UD Pramono saat ini mengelola 20 ribu liter susu segar per hari yang dipasok oleh peternak-peternak dari tujuh kecamatan di Boyolali dan satu kecamatan di Klaten. Sebagai pengepul utama, UD Pramono menjadi andalan para peternak kecil untuk menjual susu mereka dengan harga yang menguntungkan serta memastikan kebutuhan susu segar di Solo Raya dan sekitarnya terpenuhi.
Namun, di tengah kontribusinya yang besar, UD Pramono kini menghadapi kendala terkait beban pajak yang belum terselesaikan. Masalah ini memicu pemblokiran rekening perusahaan pada 4 Oktober lalu, membuat UD Pramono terpaksa menjual enam ekor sapi perah untuk menjaga operasional bisnis. Situasi ini memicu perhatian serius berbagai pihak, termasuk Ditjen PKH Kementan dan Komite Pengawas Perpajakan (Komwasjak), yang turun langsung bersama dengan Pemda Boyolali menemui UD Pramono pada 6 November 2024 untuk mencari solusi terbaik bagi keberlanjutan usaha.
Ketua Komwasjak, Amien Sunaryadi, menyampaikan bahwa timnya akan melakukan investigasi menyeluruh untuk memberikan rekomendasi kepada Direktorat Jenderal Pajak (DJP). Pemerintah daerah, di bawah arahan Bupati Boyolali, M Said Hidayat, juga aktif memfasilitasi dialog antara UD Pramono dan DJP untuk mencari penyelesaian.
Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, Agung Suganda, mendukung upaya yang dilakukan oleh Pemda Boyolali untuk mendorong UD Pramono dan 1.300 peternak mitranya tetap berjalan usaha sapi perahnya.
“Kami pantau terus perkembangannya. Tim dari Ditjen PKH akan terus berkoordinasi dengan Dinas terkait. Ini menyangkut 1.300 peternak sapi perah disana. Kami berikan perhatian karena produksi susu disana akan menggerakkan ekonomi pedesaan. Dan juga produksi susunya akan mendukung program Makan Bergizi”, kata Agung saat dikonfirmasi terpisah.