- Istimewa
Soal Tantangan Global, HIPMI Jaya di Diklatda Bahas Transformasi Pengusaha Muda Jakarta
Jakarta, tvOnenews.com - Himpunan Pengusaha Muda Indonesia Jakarta Raya (HIPMI Jaya) berkeinginan meningkatkan kapasitas pengusaha muda Jakarta menghadapi tantangan global.
HIPMI Jaya turut menyoroti tantangan soal pembangunan kota Jakarta yang berdaya saing tinggi dan ramah lingkungan.
Hal itu terungkap dalam Diklatda HIMPI Jaya 'Transformasi Pengusaha Muda Jakarta sebagai Katalisator Jakarta Kota Global yang Maju, Merata, dan Berkelanjutan' di Jakarta.
Ketua Umum HIPMI Jaya, M Riandy Haroen menegaskan pentingnya peran pengusaha muda dalam menghadapi perubahan Jakarta menuju kota global.
“Jakarta berada di titik krusial, bertransisi dari Ibu Kota menjadi kota global. Transformasi ini didukung oleh potensi populasi produktif dan kontribusi ekonomi Jakarta yang signifikan, dengan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) mencapai Rp3.200 triliun atau 16,6 persen dari kontribusi nasional," ujar Ryan melalui keterangan resminya, Jumat (15/11/2023).
Ryan Haroen, sapaannya, melanjutkan pihaknya menekankan pentingnya pengusaha muda dalam menghadapi tantangan ke depan.
"Meski demikian, posisi Jakarta dalam indeks kota global masih perlu ditingkatkan. Kami di HIPMI Jaya berkomitmen menjadi katalisator yang mendorong pengusaha muda untuk memperkuat daya saing Jakarta di tingkat internasional,” sambungnya.
Ryan Haroen menambahkan tentang pentingnya membentuk karakter pengusaha muda yang patriotik dan bermental pejuang.
“Kami ingin membentuk pengusaha muda yang tidak hanya berorientasi pada keuntungan, tetapi juga berperan dalam kemajuan bangsa," beber Ryan.
"Nilai ini harus terus dijaga oleh anggota HIPMI, agar mereka dapat memberikan kontribusi bagi perekonomian nasional dan mempersiapkan diri sebagai calon pemimpin masa depan," imbuhnya.
Sementara itu, Mahesa Husain selaku Ketua Steering Committee HIPMI Jaya menekankan pentingnya acara Diklatda ini dalam membangun kompetensi para pengusaha muda Jakarta.
"Diklatda 2024 bukan sekadar program pelatihan, melainkan sarana untuk membentuk karakter pengusaha yang berwawasan global, adaptif, dan berkomitmen pada pembangunan yang berkelanjutan. Kami ingin para pengusaha muda mampu menjadi pendorong perubahan yang positif dan berperan aktif dalam menjadikan Jakarta sebagai kota global yang maju dan adil,” ujar Mahesa.
Ketua Panitia Diklatda 2024, Dzaki Adinda Husna, menyampaikan harapannya agar para peserta dapat mengawal kepengurusan baru HIPMI Jaya dan menjaga semangat Pejuang Pengusaha, Pengusaha Pejuang.
"Diklatda 2024 ini menjadi bukti komitmen HIPMI JAYA untuk melahirkan generasi pengusaha muda Jakarta yang berwawasan global, inovatif, dan siap membawa Jakarta menuju kota global yang maju dan berkeadilan," ungkapnya.
Diklatda tahun ini menghasilkan dua nota kesepahaman. Pertama, nota kolaborasi antara HIPMI Jaya dan Akselerasi Ide Nusantara “Alpha JWC”.
Kedua, komitmen bersama antara HIPMI Jaya dengan Kementerian UMKM dalam rangka pengembangan kewirausahaan di kalangan pengusaha muda.
Adapun, acara ini dibuka sejumlah tokoh nasional, termasuk Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Bahlil Lahadalia, dan Sekretaris Daerah DKI Jakarta Marullah Matali yang mewakili Pejabat Gubernur DKI Jakarta.
Kehadiran tokoh-tokoh ini menegaskan dukungan pemerintah terhadap peran pengusaha muda sebagai agen perubahan yang diharapkan mampu memberikan kontribusi aktif dalam transformasi Jakarta.
Dalam Diklatda 2024 ini, turut hadir sebagai keynote speakers antara lain Menteri UMKM Maman Abdurrahman, Wakil Menteri Investasi Todotua Pasaribu, serta Menko Pangan Zulkifli Hasan.
Para pembicara ini menyampaikan wawasan berharga untuk mendorong pengusaha muda agar dapat berkontribusi dalam menciptakan Jakarta yang lebih berdaya saing di kancah global dan berkelanjutan.
Program Diklatda ini terdiri dari empat sesi utama yang berfokus pada pengembangan organisasi, pemahaman kearifan lokal, strategi kewirausahaan berkelanjutan, serta penanaman nilai-nilai kebangsaan.
Beberapa pemateri dalam sesi ini, antara lain Syafaat Perdana dan Heru Mahyudin, menyoroti pentingnya budaya organisasi yang solid dan adaptif. Sementara itu, Tedi Bharata Deputi Bidang Sumber Daya Manusia, Teknologi dan Informasi Kementerian BUMN bersama Elisabeth Ratu Rante Allo dari Dinas PPKUKM Jakarta membahas penerapan kearifan lokal dalam inovasi bisnis.
Sesi yang dipandu oleh Wamendag Dyah Roro Esti mengupas strategi kewirausahaan berkelanjutan, sedangkan Agus Harimurti Yudhoyono dan Willem Rampangilei dalam sesi kebangsaan mendorong peserta untuk menumbuhkan semangat patriotisme dalam menjalankan bisnis.(lgn)