Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman optimistis swasembada pangan yang digagas Presiden Prabowo Subianto dapat direbut kembali..
Sumber :
  • Humas Kementan

Merauke Menyala! Swasembada Pangan Bangkit dari Timur Indonesia

Senin, 25 November 2024 - 15:45 WIB

tvOnenews.com - Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman optimistis swasembada pangan yang digagas Presiden Prabowo Subianto dapat direbut kembali. Mentan Amran menyebutkan Kabupaten Merauke, Papua Selatan sebagai wilayah yang berpotensi menjadi sentra produksi dan lumbung pangan yang mampu menopang Indonesia.

“Swasembada mutlak kita rebut dan ini adalah gagasan besar Bapak Presiden. Kita mulai dari Timur. Cahaya terbit dari Timur menerangi sampai ke Barat,” kata Mentan Amran pada Senin (25/11/2024) saat kunjungan kerjanya di Distrik Kurik, Merauke, Papua Selatan.

Mentan Amran mengaku bangga dengan kemajuan pertanian di Merauke sejak digarap untuk program startegis optimasi lahan (oplah) maupun cetak sawah. Ia mengungkapkan potensi Merauke sebagai lumbung pangan karena didukung sumber daya alam yang melimpah, lahan pertanian luas dan subur, serta generasi muda yang inovatif dan spiritnya tinggi.

“Kami lihat kemajuan pertanian Merauke yang 40 ribu hektare itu IP (indeks pertanaman) yang dulu 1 kali menjadi 2 kali. Produktivitasnya dulu 2-3 ton. Waktu Bapak Presiden kunker tanyakan langsung ke petani dan dijawab produktivitas sudah 7 ton. Kalau melihat semangat dari Timur, dari Merauke, sepertinya sebelum 4 tahun kita bisa mencapai swasembada pangan,” ungkapnya.

Mentan Amran juga merasa bangga atas semangat petani muda di Merauke. Kegigihan petani untuk turun ke sawah tidak hanya membangun sektor pertanian tetapi juga berdampak pada kesejahteraan mereka.

“Saya bangga ada pemuda kita yang spiritnya tinggi menggarap lahan. Penghasilannya bisa Rp10-Rp15 juta per bulan. Jadi kita harus bangunkan lahan tidur Merauke, bangunkan milenial Merauke,” ujarnya.

Menurut Mentan Amran, prospek Merauke sebagai kawasan penyangga pangan perlu diperkuat dengan teknologi pertanian. Program optimasi lahan rawa (oplah) ataupun cetak sawah harus menggunakan pendekatan berbasis teknologi yang holistik dari hulu hingga hilir.

Berita Terkait :
1
2 Selanjutnya
Topik Terkait
Saksikan Juga
01:50
02:03
03:05
03:21
01:44
01:05
Viral