Direktur PT. Pelayaran Mahameru Kencan Abadi, Gading Ramadhan Jaedo..
Sumber :
  • Istimewa

Sosok Gading, Penerus Bisnis Saudagar Minyak hingga Pimpin Tim Basket Profesional di IBL

Jumat, 10 Januari 2025 - 14:58 WIB

Jakarta, tvOnenews.com - Direktur di PT. Pelayaran Mahameru Kencana Abadi, Gading Ramadhan Joedo dikenal sebagai seorang pengusaha Indonesia yang menggeluti bidang bisnis minyak.

PT. Pelayaran Mahameru Kencana Abadi bergerak di bidang pelayaran dan logistik, khususnya dalam pengangkutan komoditas energi seperti minyak dan gas bumi (migas).

Sosok Gading adalah putra angkat kedua dari Mohammad Riza Chalid, seorang pengusaha yang dijuluki "Saudagar Minyak" (The Gasoline Godfather) karena dianggap mendominasi bisnis impor minyak via Petral dan kerap dianggap sebagai "penguasa abadi bisnis minyak" di Indonesia.

Dalam perannya, Gading bertanggung jawab atas operasi dan manajemen perusahaan, memastikan kelancaran distribusi migas melalui layanan pelayaran yang efisien dan andal.

Keterlibatan Gading dalam industri pelayaran dan logistik, khususnya dalam pengangkutan migas, menunjukkan perannya yang signifikan dalam mendukung rantai pasokan energi di Indonesia.

Melalui kepemimpinannya di PT. Pelayaran Mahameru Kencana Abadi, dia berkontribusi pada kelancaran distribusi migas, yang merupakan komponen vital bagi perekonomian dan ketahanan energi nasional.

Selain itu, Gading juga dikenal sebagai Presiden Klub Amartha Hangtuah Jakarta, sebuah tim bola basket profesional yang berkompetisi di Indonesian Basketball League (IBL). 

Keterlibatan Gading dalam dunia perdagangan migas sebagai penerus ayah angkatnya tidak sebanyak saudara tertuanya, Muhammad Kerry Adrianto.

Selain menjabat sebagai Direktur di PT Mahameru Kencana Abadi sejak tahun 2012, Gading juga tercatat sebagai Direktur di PT Orbit Terminal Merak.

PT Orbit Terminal Merak pernah menjadi sorotan pada tahun 2015 terkait surat dari Setya Novanto kepada Direktur Utama Pertamina yang meminta agar Pertamina membayar biaya penyimpanan BBM kepada PT Orbit Terminal Merak. 

Pertamina menolak permintaan tersebut karena masih ada proses renegosiasi harga yang sedang berlangsung, dan kemudian surat tersebut dinyatakan palsu.

Puncaknya kala itu, terungkapnya koloborasi antara Moch Reza Chalid dengan Setya Novanto dalam perpanjangan kontrak Freeport Indonesia atau lebih dikenal kasus " papa minta saham" yang pada 16 November 2015 oleh Menteri ESDM Sudirman Said.

Kala itu telah melaporkan secara tertulis kepada Makamah Kehormatan Dewan (MKD) DPRRI.(lkf)

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
33:49
03:06
04:32
01:23
03:07
02:33
Viral