- Istimewa
Bagaimana Membangun Personal Branding di Era Digital, Ini Kisahnya
Keberhasilan Leony tidak hanya diukur dari jumlah pengikut tetapi juga tingkat engagement yang ia bangun. Melalui interaksi yang aktif, seperti menjawab komentar, membuat polling, dan berbagi cerita pribadi, ia menciptakan hubungan yang erat dengan para pengikutnya.
“Saya ingin followers saya merasa mereka adalah bagian dari perjalanan saya. Itu sebabnya saya selalu berusaha untuk merespons mereka, bahkan hanya dengan komentar kecil sekalipun,” ujar Leony.
Pendekatan ini membuat pengikutnya merasa dihargai, yang pada akhirnya meningkatkan loyalitas mereka. Leony juga sering melibatkan audiensnya dalam pembuatan konten. Misalnya, ia mengadakan sesi tanya-jawab tentang gaya hidup sehat atau meminta saran untuk ide konten berikutnya. Dengan cara ini, ia tidak hanya membangun keterlibatan tetapi juga menciptakan rasa kepemilikan di antara pengikutnya.
Sebagai seorang pendatang baru di dunia influencer, Leony tidak ragu untuk mengikuti dan memanfaatkan tren yang sedang populer. Mulai dari membuat video pendek di platform seperti Reels hingga mengikuti tantangan viral, ia memastikan bahwa kontennya tetap relevan dan segar. Namun, Leony selalu menambahkan sentuhan pribadinya pada setiap tren yang diikuti. Misalnya, ia memadukan elemen komedi dengan gaya hidup sehat dalam video gym-nya, menciptakan kombinasi yang unik dan mudah diingat.
“Tren itu penting, tapi yang lebih penting adalah bagaimana kita membuatnya menjadi milik kita sendiri,” katanya.
Dalam waktu singkat, Leony berhasil meraih engagement yang tinggi dan mendapatkan perhatian dari berbagai merek ternama. Kesuksesannya ini menjadi bukti bahwa dengan strategi yang tepat, siapa pun bisa membangun personal branding yang kuat di era digital. Namun, bagi Leony, keberhasilannya tidak hanya diukur dari popularitas tetapi juga dari dampak positif yang ia berikan.