- Ist
Seniman Tradisional Indonesia Tampil di Acara The 48th International Council for Traditions of Music and Dance di Wellington Selandia Baru
“ICTMD organisasi non-pemerintah yang memiliki hubungan konsultatif formal dengan UNESCO. Bertindak sebagai penghubung antara masyarakat dari budaya yang berbeda, dan berkontribusi untuk kedamaian umat manusia,” terang Eny Sulistyowati.
Duta budaya yang dipimpinnya, terang Eny Sulistyowati, bertolak ke Selandia Baru, Senin 6 Januari 2025, serta kembali ke tanah air, Selasa (14/1/2025).
Delegasi terdiri dari seniman berbagai unsur, terutama tari; Eny Sulistyowati, Agus Prasetyo, S.Sn, Suyani, Titing Widyastuti, Martini, Umi Khulsum, Wahyu Listyaningsih, Fina Augustine Ardhika Putri, Theresia Puji Suryanti, dan tim produksi.
Para seniman Indonesia ini akan tampil dengan berbagai performa di sejumlah tempat dan waktu yang berbeda. Tari ‘Bedhaya Catur Sagotra’ dan tari ‘Klana Topeng’ mengawali pergelaran perdana mereka yang akan ditampilkan di The HUB Victoria University of Wellington, Kamis, 9 Januari 2025.
Pentas berikutnya menampilkan musik Angklung secara kolaboratif antara sivitas akademika Victoria University of Wellington, Singer FINA, dan Triardhika, yang digelar di TAKINA Convention Center, Sabtu 11 Januari 2025.
Tarian ‘Bedhaya Catur Sagotra’, tari ‘Gatutkaca Gandrung,’ ‘Show Gamelan’, dan tarian ‘Gambyong Pareanom,’ akan mengisi babak akhir dari pementasan yang dipersembahkan Triardhika Production. Kesenian klasik ini digelar di TAKINA Convention Center, Senin, 13 Januari 2025 yang dihadiri oleh Ibu Duta Besar RI di Wellington, Ibu Fientje Maritje Suebu.
“Show Gamelan didukung Perkumpulan Masyarakat Indonesia di Wellington bernama ‘Padhang Moncar.’ Mereka beratraksi memainkan gamelan mengiringi penampilan seniman Indonesia secara live,” papar Eny Sulistyowati antusias.