- Ist
Seniman Tradisional Indonesia Tampil di Acara The 48th International Council for Traditions of Music and Dance di Wellington Selandia Baru
Tari ‘Bedhaya Catur Sagotra’ merupakan karya KPH. Sulistyo Tirtokusumo. Sebuah karya tari yang menggabungkan gaya tari dan gending dari empat kraton yang sebenarnya dari satu dinasti Kerajaan Mataram.
Sebuah karya tari yang menggambarkan spirit persatuan dari empat kraton; Kasunanan Surakarta, Kasultanan Yogyakarta, Puro Mangkunegaran, dan Puro Pakualaman.
Dari sisi kebudayaan keempat kraton tersebut mengembangkan adat dan tradisi masing-masing sehingga semakin memperkaya ciri dan keragaman budaya.
Tari “Topeng Klono” menggambarkan salah satu tokoh dalam Hikayat Panji, yaitu Raja Klono Sewandono yang sedang menimbang kekuatan hati dan keagungannya.
Topeng Klono sebagai simbol yang merepresentasikan unsur nafsu dalam diri manusia; aspek yang menggerakkan daya keinginan.
Tari “Gambyong Pareanom” berasal dari tradisi masyarakat agraris Jawa yang memuliakan roh leluhur sebagai pelindung kehidupan. Tarian ini kerap dilaksanakan di tempat yang dikeramatkan.
Tarian tersebut selanjutnya menjadi tarian pergaulan yang disebut Tayub. Tarian ini kemudian mendapatkan tempat terhormat sebagai tari persembahan di lingkungan istana.