- Tim tvOne
Mengenal Kota Ende, Tempat Soekarno Diasingkan dan Merenungkan Butir Butir Pancasila
Ende, Nusa Tenggara Timur - Tanggal 1 Juni menjadi hari yang selalu diperingati masyarakat Indonesia sebagai Hari Lahir Pancasila. Di hari peringatan lahirnya ini, mari kita menengok ke masa lalu, tempat dimana Presiden Soekarno (Bung Karno) merenungkan butir butir Pancasila.
Tempat itu adalah Kota Ende, lokasi Bung Karno pernah diasingkan sebagai tahanan politik. Dirangkum dari laman resmi Cagar Budaya Kemendikbud, berikut sejarah singkat pengasingan Presiden Soekarno di Ende.
Ende merupakan sebuah kabupaten yang terletak di Pulau Flores, provinsi Nusa Tenggara Timur. Kabupaten Ende memiliki luas wilayah sekitar 2.067,75 km².
Pengasingan Ir. Soekarno bermula ketika ia menghadiri pertemuan politik di rumah Muhammad Husni Thamrin di Jakarta, pada Agustus 1933.
Ketika ia keluar dari rumah tersebut, Bung Karno ditangkap oleh seorang Komisaris Polisi kemudian dipenjarakan selama delapan bulan tanpa melalui proses pengadilan.
Kemudian, pada tanggal 28 Desember 1933, Gubernur Jenderal Pemerintah Kolonial Hindia Belanda, De Jonge, mengeluarkan surat keputusan pengasingan ke Ende untuk Soekarno. Hal tersebut dilakukan karena kegiatan politik Bung Karno dianggap membahayakan Pemerintah Kolonial Hindia Belanda.
Soekarno bersama keluarganya bertolak dari Surabaya menuju Flores menggunakan kapal barang KM van Riebeeck dan berlayar selama delapan hari hingga tiba di Pelabuhan Ende.