- NU Online
Dikenal Rendah Hati, Begini Sepak Terjang Mustasyar PBNU KH Dimyati Rois Sebelum Wafat
Mustasyar Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Dimyati Rois wafat di Rumah Sakit Tlogorejo, Semarang, Jawa Tengah, Jumat (10/6/2022) pukul 01.13 WIB.
Ulama yang akrab disapa sebagai Abah Dim itu adalah pengasuh Pondok Pesantren Al-Fadlu wal Fadhilah Jagalan, Jawa Tengah. Ia pernah 'ngangsu kaweruh' di Pondok Pesantren APIK Kaliwungu selama belasan tahun.
Abah Dim pernah terpilih menjadi anggota Ahlul Halli wal Aqdi (AHWA) dengan memperoleh suara terbanyak dengan total 503 suara pada Muktamar Ke-34 NU di Lampung tahun 2021.
Ia adalah ulama yang menentukan Rais Aam Syuriyah PBNU bersama delapan kiai lain.
Sebelumnya, Abah Dim pernah terpilih menjadi anggota AHWA pada Muktamar Ke-33 NU di Jombang, Jawa Timur tahun 2015.
Ulama yang lahir tahun 1945 di Brebes itu dikenal sebagai sosok yang rendah hati. Salah satu anggota AHWA, Prof KH Zainal Abidin, menceritakan sikap rendah hati yang dimiliki rekannya itu.
"Ketika diminta pandangan lebih dahulu, ia tidak berkenan. Pasalnya, Abah Dim sungkan dengan adanya KH Ma'ruf Amin," ungkap KH Zainal, dikutip dari NU Online.
Berita duka Abah Dim ini pertama kali diumumkan oleh akun media sosial Pondok Pesantren APIK Kaliwungu, Kendal, Jawa Tengah, pada dini hari ini.
"Innalillahi wa innailaihi rojiun. Keluarga besar Pondok Pesantren Salaf APIK
Kauman Kaliwungu Kendal. Turut berduka cita atas wafatnya KH.DIMYATI ROIS (Pengasuh Pondok Pesantren Al Fadlu Wal Fadhilah Jagalan Kaliwungu Kendal). Jum'at 10 Dzul Qo'dah 1443 H/10 Juni 2022 M pukul 01.13 WIB. Semoga amal ibadah dan khidmah beliau diterima disisi Alloh SWT, dan keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan. Amin ya Robbal Alamin," tulis Instagram @ponpesapikkaliwungu.
(syf)