- Kemenag.go.id
Tak Perlu Panik Saat di Tanah Suci, Bahasa Indonesia Tertera di Setiap Sudut Kota Madinah
Madinah, Arab Saudi - Madinah menjadi kota yang dirindukan bagi umat Muslim. Disanalah kota yang dihuni dan disinggahi oleh banyaknya peziarah dari berbagai negara di dunia, termasuk Indonesia.
Indonesia termasuk negara yang memiliki kuota yang terbanyak untuk menunaikan Ibadah Haji. Begitu pula saat Umrah, Jemaah asal Indonesia selalu berbondong-bondong untuk bertolak ke Tanah Suci.
Meski berada di Arab Saudi yang bahasa nasionalnya menggunakan bahasa Arab, jemaah indonesia tidak perlu risau jika tidak fasih berbahasa Arab.
Kini di tempat publik wilayah Madinah, seperti masjid, toko penjualan souvenir, maupun kawasan komersial lainnya telah tersedia petunjuk berbahasa Indonesia.
Menurut Kementerian Agama yang dikutip dari laman resminya, jika memasuki area Masjid Nabawi jemaah dapat menemukan sejumlah papan informasi dalam tiga bahasa. Yakni Bahasa Arab, Bahasa Inggris, dan Bahasa Indonesia.
Seperti pada petunjuk arah tempat salat dan wudu wanita. Petunjuk tersebut sangat memudahkan bagi jemaah Indonesia untuk memahami arah tanpa adanya penerjemah.
Menurut salah seorang penjaga di kawasan Masjid Nabawi, Abdurrahman menjelaskan alasan dalam penggunaan bahasa Indonesia pada rambu penunjuk arah tersebut karena Indonesia menjadi salah satu negara yang paling banyak jemaahnya di Madinah.
Terutama saat momen haji, dimana jemaah Indonesia dapat memenuhi Masjid Nabawi. Oleh sebab itu penggunaan Bahasa Indonesia menjadi salah satu bahasa yang tertulis pada rambu arah.
“Untuk memudahkan jemaah dari Indonesia, mereka sangat ramai di sini,” tutur Abdurrahman.
Akibat banyaknya jumlah jemaah Indonesia, tak heran di setiap sudut Masjid pasti banyak rambu yang bertuliskan menggunakan Bahasa Indonesia.
Begitu pula saat keluar dari Masjid, dapat dipastikan akan bertemu jemaah Indonesia. Bahkan salah satu pengajar di sudut majelis ilmu di Masjid Nabawi merupakan orang Indonesia.
Saat pulang dari Masjid Nabawi, jemaah akan melewati toko souvenir di kiri dan kanan yang pelayannya menggunakan Bahasa Indonesia. Walau hanya bahasa baku dan menggunakan kosa kata dasar, namun cukup mencuri perhatian jemaah Indonesia untuk berbelanja.
Kini jemaah haji Indonesia dapat dengan mudah berkomunikasi di tempat umum. Menjadi jemaah Indonesia menjadi hal yang Istimewa. Rangkaian ibadah haji berfokus di Makkah, seperti rukun dan wajib haji. Namun jemaah juga berkesempatan untuk menetap di Madinah selama 8 hari. (Kmr)