- Lutfi Setia Rafsanjani
Waduk Jatigede Surut, Permukiman yang Tenggelam Bermunculan
Sumedang, Jawa Barat – Waduk Jatigede di Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, surut akibat kemarau. Fenomena ini membuat permukiman warga yang pernah tenggelam kembali bermunculan.
Salah satunya adalah Desa Cibungur, Kecamatan Darmaraja, Kabupaten Sumedang. Begitu waduk surut, puing-puing bangunan rumah kembali terlihat.
Permukiman yang terletak di pesisir waduk ini kembali tampak setelah lebih dari dua bulan tak turun hujan. Meskipun bentuknya sudah tidak utuh, tetapi bekas-bekas rumah warga masih ada. Tembok sebuah masjid pun masih berdiri. Dan jalan-jalan setapak kembali bisa digunakan oleh warga serta pengendara yang ingin menikmati semilir angin di waduk ini.
Kecamatan Darmaraja merupakan satu dari 28 desa yang ditenggelamkan untuk pembangunan waduk Jatigede. Proses penggenangan berlangsung pada tahun 2015.
Dalam peraturan Presiden (Perpres) Nomor 1 Tahun 2015 tentang Penanganan Dampak Sosial Kemasyarakat Pembangunan Waduk Jatigede, 28 desa itu disebutkan berada di lima kecamatan di Kabupaten Sumedang. Di kecamatan Jatigede ada lima desa yang terendam, yaitu Desa Jemah, Ciranggem, Mekarasih, Sukakersa, dan Cijeungjing.
Kecamatan Jatinunggal hanya ada dua desa, yaitu Desa Sirnasari dan Pawenang. Kemudian Kecamatan Wado, Desa Wado, Padajaya, Cisurat, dan Sukapura.
Sementara desa yang paling banyak terendam berada di Kecamatan Darmaraja. Ada 13 desa yaitu Desa Cipaku, Pakualam, Karangpakuan, Jatibungur, Sukamenak, Leuwihideung, Cibogo, Desa Sukaratu, Tarunajaya, Ranggon, Neglasari, Darmajaya. Di Kecamatan Cisitu, Desa Pajagan, Ciguntung, Cisitu, dan Sarimekar tergenang Bendungan Jatigede.
Ketinggian air normal di Waduk Jatigede berada di 260 mdpl. Saat ini elevasinya berada di 250 mdpl atau surut sedalam 10 meter. (Lutfi Setia Rafsanjani/act)