Bukan Ajudan, Inilah Sosok yang Perintahkan Bharada E Menembak Brigadir J.
Sumber :
  • Istimewa

Terbongkar, Bharada E Akhirnya Mengakui Kebohongannya, Ternyata Bukan Adu Tembak dengan Brigadir J, Tapi...

Minggu, 7 Agustus 2022 - 22:31 WIB

Jakarta - Satu demi satu kebohongan Bharada E atau Richar Eliezer terkait kasus penembakan tehadap Brigadir J atau Bharada Yosua Huatabarat di rumah Dinas eks Kadiv Provam Irjen Ferdy Sambo akhirnya terbongkar

Menurut Kuasa Hukum teranyar Bharada E, Deolipa Yumara, bukan tanpa sebab kliennya itu membuat pengakuan bohong selama pemeriksaan yang dilakukan oleh pihak yang bertugas.

Melainkan karena ada dugaan tekanan dari luar yang mengharuskan Bharada E untuk mengikuti skenario yang telah dibuat oleh atasan, membuat kliennya tak berani mengungkapkan kebenaran.

Skenario Adu Tembak dengan Brigadir J Ternyata Hanya Bohong

Saat peristiwa penembakan terjadi, Bharada E yang berada di lantai 2 langsung turun ke bawah. Namun, saat itu Brigadir J melepaskan tembakan ke arah Bharada E. Untuk membela diri, Bharada E melepaskan tembakan balik hingga menewaskan Brigadir J

Disebutkan bahwa Brigadir J melepaskan 7 kali tembakan namun tidak mengenai tubuh Bharada E, hanya melubangi tembok rumah Kadiv Propam. Sedangkan, Bharada E berhasil menumbangkan Brigadir J setelah memberondongnya dengan 5 kali tembakan.

Kuasa Hukum Bharada E yang sebelumnya, Andreas Nahot Silitonga, menceritakan situasi yang terjadi saat insiden baku tembak itu terjadi.

"Saya langsung bertanya sama dia (Bharada E), mudah-mudahan tidak ada hal yang saya langgar dengan pernyataan saya ini ya, cuman yang pasti pada saat peristiwa tembak-membak itu disampaikan kepada saya waktunya itu nggak lebih dari 2 menit,"ujarnya.

Lebih lanjut, Andreas menjelaskan bahwa situasi yang dialami Bharada E saat itu hanya memiliki dua pilihan yakni hidup atau mati, dimana dirinya menjelaskan bahwa Bharada E hanya berusaha membela diri.

Menurut Andreas kondisi terakhir Brigadir J sedang berlutut, hingga Bharada E tak bisa berpikir logis dalam situasi genting tersebut.

"Yang dia sampaikan ke saya, pada saat dia katakanlah kondisi terakhir itu masih berlutut, itu masih ada gerakan yang kira-kira dalam pertimbangan orang yang sedang ada di situ, itu bukan perpindahan logis yang normal gitu, yang bisa kita 'ini dia mau ngapain ya? ini mau nembak apa mau jatuh, enggak mungkin orang bisa memikirkan itu, Ada gerakan ya dia tembak lagi."ujarnya

Berita Terkait :
1
2 3 4 5 Selanjutnya
Topik Terkait
Saksikan Juga
02:50
03:27
02:06
03:04
03:16
05:48
Viral