Profil Djiaw Kie Siong Pemilik Rumah Rengasdengklok, Tempat Soekarno dan Mohammad Hatta Diasingkan Sebelum Proklamasi Kemerdekaan Indonesia..
Sumber :
  • Kolase tvOne

Profil Djiaw Kie Siong Pemilik Rumah Rengasdengklok, Tempat Soekarno dan Mohammad Hatta Diasingkan Sebelum Proklamasi Kemerdekaan Indonesia

Rabu, 17 Agustus 2022 - 11:20 WIB

Jakarta – Salah satu tempat bersejarah detik-detik sebelum Proklamasi Kemederkaan Indonesia pada 1945 adalah Rengasdengklok. Di tempat itulah, Soekarno dan Mohammad Hatta diasingkan setelah diculik oleh kelompok pemuda.

Di antara kelompok pemuda yang menculik Soekarno dan Mohammad Hatta adalah Adam Malik, Chaerul Saleh, Sukarni.

Mereka membawa dua bapak bangsa yang berjuluk Dwi Tunggal itu ke rumah di Dusun Bojong, Rengasdengklok, Kabupaten Karawang. Di rumah itu pula, naskah proklamasi kemerdekaan Indonesia dipersiapkan dan ditulis.

Tak hanya itu, sebelum tanggal 17 Agustus 1945, ternyata pemuda yang menghendaki Proklamasi Kemerdekaan Indonesia itu telah lebih dulu mengibarkan bendera Merah Putih.

Bendera merah putih itu tepatnya dikibarkan pada 15 Agustus 1945 di halaman rumah milik orang Djiaw Kie Siong.

Disebutkan Soekarno dan Mohammad Hatta sempat tidur di rumah. Kala itu, kedua tokoh penting ini mendapatkan kamar yang istimewa di rumah itu.

Sayangnya, kini tempat tidur Soekarno dan Mohammad Hatta itu telah dipindah ke Museum Wangsit Mandala Siliwangi.

“Tempat tidur yang ditiduri beliu (red, Soekarno dan Hatta) sudah dibawa ke musium,” kata Djiauw Kim Moy, cucu dari Djiaw Kie Siong kepada tvOne.

Namun sedikit yang tahun sosok Djiaw Kie Siong sebagai pemilik rumah Rengasdengklok. Lantas siapakah sosok Djiaw Kie Siong?

Profil Djiaw Kie Siong

Djiaw Kie Siong lahir di Pisangsambo, Tirtajaya, Karawang, Jawa Barat, 1880 - meninggal 1964.

Ia merupakan pemilik rumah bersejarah di Rengasdengklok yang menjadi tempat pengasingan sementara Soekarno dan Mohammad Hatta.

Ia merupakan seorang petani kecil keturunan Tionghoa, sebelum meninggal, Djiaw Kie Siong pernah berwasiat siapa yang menempati rumah itu untuk bersabar.

Djiaw Kie Siong memberikan pesan agar tidak meminta sesuatu kepada pihak mana pun. Dan mereka harus siap melayani para tamu yang ingin menyaksikan rumah bersejarah tempat Bapak Bangsa itu diasingkan.

Diketahui Djiaw meninggal dunia pada 1964, namun namanya tidak tercatat dalam sejarah. Ia hanya mendapat selembar piagam nomor 08/TP/DS/tahun 1961 yang diberikan oleh Mayjen Ibrahim Adjie pada saat masih menjabat sebagai Pangdam Siliwangi. (rem)

 

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
14:16
02:25
01:26
00:54
01:08
04:33
Viral