Patung Selamat Datang di Bundaran HI Jakarta.
Sumber :
  • badansertifikasikadindkijakarta.or.id

Sejarawan Indonesia JJ Rizal Kritik Revitalisasi Halte di Bundaran HI: Merusak Warisan Sejarah Soekarno

Jumat, 30 September 2022 - 12:42 WIB

Jakarta - Sejawaran Indonesia JJ Rizal kritik keras sikap Gubernur Anies Baswedan terkait revitalisasi halte Tosari-Bundaran HI yang digarap oleh PT TransJakarta. Dia menganggap revitalisasi itu merusak pandangan ke Patung Selamat Datang.

Sejarawan lulusan Universitas Indonesia (UI) ini menuturkan bahwa revitalisasi halte Tosari-Bundaran HI itu telah merusak nilai Patung Selamat Datang yang merupakan warisan Presiden Soekarno dan Gubernur DKI Jakarta Henk Ngantung.

“Pak Gubernur @aniesbaswedan mohon stop pembangunan halte @PT_Transjakarta Tosari-Bundaran HI yang merusak pandangan ke Patung Selamat Datang dan Henk Ngantung Fontein warisan Presiden Soekarno dengan Gubernur Henk Ngantung sebagai poros penanda perubahan Ibu Kota Kolonial ke Ibu Kota Nasional,” cuit JJ Rizal, sebagaimana dikutip pada Jumat (30/9/2022).

Bagi JJ Rizal, Patung Selamat Datang dengan Henk Ngantung Fontein sangat penting, terlepas dari warisan karya Presiden Soekarno dan Maestro Edhi Sunarso serta Gubernur Henk Ngantung. Patung itu, kata dia, memiliki makna atau simbol yang mendalam.

“Patung Selamat Datang dengan Henk Ngantung Fontein adalah simbol keramahan bangsa, semangat bersahabat, melaksanakan ketertiban dunia berdasar kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial,” tukasnya.

Sebagaimana diketahui, Patung Selamat Datang yang dibuat oleh Edhi Sunarso diperuntukkan menyambut tamu kenegaraan di Bundaran HI, dalam rangka penyelenggaraan Asian Games IV yang digelar di Jakarta pada 1962.

Lebih lanjut, objek yang seharusnya tidak tertutup halte adalah Hotel Indonesia yang dirancang langsung oleh arsitektur Amel Soerensen yang juga mengarsiteki markas besar PBB di New York. Kehadiran Hotel Indonesia tidak hanya sebagai simbol awal pariwisata modern Indonesia pasca-kolonial, melainkan pembuka wajah Indonesia pada masa itu.

Namun kini, kata JJ Rizal, banyak warisan Presiden Soekarno menjadi korban vandalisme dengan berbagai macam kepentingan, bertujuan untuk mengkapitalisasi posisi yang strategis.

“Kawasan bersejarah warisan Soekarno dalam 20 tahun terakhir telah jadi korban vandalisme, berbagai kepentingan berebut dengan macam-macam alasan tapi satu tujuannya yaitu mengkapitalisasi posisinya yang strategis, kalau tidak dihentikan maka Jakarta akan kaya infrastruktur tapi miskin karakter,” sindirnya.

JJ Rizal pun turut menyindir PT Transportasi Jakarta yang dinilai rakus dan tidak puas hanya bangun Halte Gigantis di sekitar Bundaran HI, tetapi juga di kawasan Sarinah yang dinilai sebagai salah satu penanda sejarah bahwa Ibu Kota Nasional berbeda dari Ibu Kota Kolonial. 

“Seharusnya sebagai bagian dari badan usaha masyarakat Jakarta, PT TransJakarta yang bisnya wara-wiri di ruang bersejarah warisan Soekarno itu berefleksi mengadopsi etos kerja maestro, berkelas dunia, tapi berorientasi kerakyatan serta menjaga sumber inspirasi kota, yaitu warisan sejarahnya,” pungkas Rizal.

Menutup keterangannya, JJ Rizal berharap Anies Baswedan beserta PT TransJakarta berhenti melakukan pembangunan halte yang arogan di kawasan cagar budaya. Rizal tidak ingin pembangunan halte ini menjadi noda di buku sejarah masa pemerintah Soekarno yang kaya akan prestasi.

Kendati demikian, apabila ingin membangun halte setidaknya temukan model arsitektural yang lebih pantas dan menguatkan vista sejarah yang berharga, kaya nilai, serta perlu dirayakan sebagai berkah dari pendiri bangsa. (agr/act)

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
01:50
02:03
03:05
03:21
01:44
01:05
Viral