- Pemprov DKI Jakarta
Jabatan Gubernur DKI Siap Dilepas, Anies Fokus Nyapres, Mulai dari AHY hingga HRS Ditemui, Siapkan Kekuatan untuk 2024?
Jakarta - Dalam hitungan hari, tugas Anies Baswedan sebagai Gubernur DKI Jakarta akan usai dan digantikan dengan Heru Budi Hartono.
Saat memberikan sambutan di acara Tabliqh Akbar Kaum Syarikat Islam dalam perayaan Milad Syarikat Islam ke-117 tahun di Masjid Istiqlal, pria didukung oleh Partai NasDem sebagai Capres di Pemilu 2024 itu pamit.
"Sekaligus juga ini kesempatan saya mohon pamit khususnya untuk syarikat-syarikat Islam di Jakarta. Saya mohon pamit. Saya juga akan meneruskan perjalanan, ini weekend terakhir saya bertugas di Jakarta. Saya pekan depan akan selesai, karena itu saya mohon pamit dari tugas ini," ujar Anies, dilihat dari InstaStory yang diunggah, Minggu (9/10/2022)
Anies mengatakan bahwa tugasnya untuk Pemprov DKI Jakarta memang telah usai, tapi tidak untuk Jakarta dan Indonesia.
"Memang telah selesai tugas di Pemprov DKI Jakarta. Tapi InsyaAllah tidak selesai dalam menjalankan tugas untuk Jakarta dan Indonesia," kata Anies.
Mendengar ucapan tersebut, para hadirin sobtak meneriakkan presiden ke Anies Baswedan.
Diketahui, jabatan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria diketahui akan berakhir pada Minggu (16/10/2022) mendatang.
Jabatan pemimpin DKI Jakarta selanjutnya akan diisi oleh Penjabat (PJ) Gubernur DKI Jakarta sampai 2024.
Dari informasi terbaru, Kepala Sekretariat Presiden, Kementerian Sekretariat Negara, Heru Budi Hartono, telah ditetapkan sebagai Penjabat Gubernur DKI Jakarta.
Hal itu ditetapkan dalam Rapat Tim Penilai Akhir (TPA) yang dipimpin Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (7/10/2022) siang.
Pj Gubernur DKI Heru Budi Hartono (ant)
Profil Heru Budi Hartono, Pengganti Anies Pimpin Jakarta
Nama Heru Budi Hartono sudah dikenal di lingkungan Pemprov DKI Jakarta. Sebelum ditetapkan sebagai Pejabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono menjabat sebagai Kasetpres.
Heru Budi Hartono lahir pada 13 Desember 1965 di Kolang, Tapanuli Tengah, Sumatera Utara.
Pendidikannya dimulai saat dia duduk di bangku sekolah SDN 8 Jakarta Pusat (sempat 3 tahun menempuh pendidikan di Pakistan). Ia menempuh pendidikannya mulai dari 1971 dan lulus pada 1977.
Ia kemudian meneruskan pendidikan menengah pertamanya di SMP PSKD I Jakarta Pusat dan melanjutkan menempuh pendidikan menengah akhir di SLTA Kerajaan Belanda (Den Haag).
Ia menyelesaikan pendidikan strata 1 (1984-1990) dan S2 ( 1995-1998) di Universitas Krisnadwipayana Jakarta.
Kiprah Heru Budi Hartono di Pemprov DKI cukup bagus. Jabatan terakhir di DKI yakni Kepala Badan Pengelola Keuangan Aset Daerah DKI Jakarta 2015-2017. Ia memulai karir sebagai Staf Khusus Walikota Jakarta Utara pada tahun 1993 silam.
Selang dua tahun, tepatnya pada 1995, Heru menjadi Staf Bagian Penyusunan Program Kota Jakarta Utara.
Kemudian pada tahun 1999, heru ditunjuk menjadi Kepala Sub Bagian Pengendalian Pelaporan Kota Jakarta Utara. Lanjut di tahun 2002, dipindahkan menjadi Kepala Sub Bagian Sarana dan Prasarana Kota Jakarta Utara.
Tahun 2007, Heru sebagai Kepala Bagian Umum Kota Jakarta Utara. Kemudian selang satu tahun (2008) Heru diberi posisi yang telah ia kuasai sebelumnya sebagai Kepala Bagian Prasarana dan Sarana Perkotaan Kota Jakut.
Setelah lama menjabat di Kota Jakarta Utara sebagai Kepala Biro KDH dan KLN DKI Jakarta pada tahun 2013, dan menjadi Wali Kota Jakarta Utara pada 2014, ia kemudian diangkat menjadi Kepala Badan Pengelola Keuangan Aset Daerah DKI Jakarta tahun 2015.
Deklarasi Partai NasDem Atas Dukungannya ke Anies Baswedan sebagai Capres (tvOnenews)
Selesai Menjabat, Anies Bersiap Nyapres
Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu diketahui pernah mengatakan siap maju sebagai calon presiden (capres) bila ada partai yang mengusung.
Ibarat gayung bersambut, pada Senin (3/10/2022), Partai NasDem resmi mengusung Anies Baswedan menjadi Calon Presiden (capres) 2024.
Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh mengatakan alasan dipilihnya Anies Baswedan karena partai yang ia pimpin mencari capres yang terbaik dari yang terbaik dan itu ada di sosok Anies Baswedan.
“Kami yakin pikiran-pikiran dan perspektif baik makro atau mikro [Anies] sejalan dengan apa yang kami yakini. Kami ingin menitipkan perjalanan bangsa ini jika Anies terpilih jadi presiden nanti pimpinlah bangsa ini jadi bangsa yang bermartabat,” ujar Surya.
Surya berpendapat keberhasilan perjalanan bangsa ini tidak hanya dengan membangun pembangunan fisik semata, tapi juga membangun karakter bangsa. Menurutnya, dua-duanya diperlukan.
“Kenapa Anies? Jawabannya, why not the best?,” katanya.
Deklarasi Partai NasDem Atas Dukungannya ke Anies Baswedan sebagai Capres (ant)
Sebagai sosok yang diusung, Anies mengaku siap.. Menurut Anies, Partai NasDem dan Surya Paloh itu konsisten dalam menomorsatukan kepentingan negara di atas kepentingan semua.
“Bang Surya Paloh itu konsisten. Dia punya keberanian untuk konsisten. Konsisten itu butuh kesolidan pikiran antara gagasan, hati dan tindakan,” kata Anies.
Dia menegaskan, “Ketika Bang Surya dan teman-teman NasDem mengajak kami berdampingan untuk meneruskan pembangunan negeri ini, maka dengan memohon ridha Allah SWT dan petunjuk dari-Nya maka bismillah kami terima dan siap menjawab tantangan itu".
Pertemuan Anies dan AHY (tim tvOnenews)
Usai Deklarasi Anies Bertemu AHY
Empat hari usai dirinya dideklarasikan menjadi Capres 2024 oleh Partai NasDem, Anies menyambangi Kantor DPP Demokrat untuk bertemu Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
Dalam konferensi pers yang digelar usai keduanya bertemu, AHY menyebut persahabatan antara dia dan Anies Baswedan sudah berlangsung cukup lama.
Ia mengatakan persahabatan itu sudah terjalin sebelum dirinya dan Anies menjadi politisi.
"Persahabatan dan kebersamaan antara saya dan Anies Baswedan sudah berlangsung cukup lama. Sejak kami berdua belum jadi politisi, saya ketika itu masih aktif sebagai perwira TNI dan Mas Anies sebagai tokoh intelektual," ujar AHY dalam konferensi pers di Kantor DPP Demokrat, Jumat (7/10/2022).
AHY lantas mengatakan meski menjadi lawan untuk merebutkan kursi Gubernur DKI Jakarta, AHY menegaskan persahabatan dengan Anies masih tetap terjaga.
"Tapi saya mengatakan itulah indahnya persahabatan kami, tidak retak sedikit pun akibat sebuah kompetisi. Bahkan sebaliknya malah setelah Pilgub kami justru semakin dekat dalam membangun visi misi bangsa ke depan," kata AHY.
Menurut AHY, Anies adalah sosok pemimpin yang mempunyai leadership in crisis atau kemampuan seorang pemimpin dalam menghadapi krisis.
"Tadi malam juga, kita ikuti beliau hadir ditengah-tengah warga atas musibah banjir yang sempat ada korban jiwanya," kata AHY.
"Ini menunjukkan bahwa Mas Anies memiliki leadership in crisis. Memimpin dalam kritis itulah yang dibutuhkan dalam membangun bangsa ini ke depan," sambung dia.
Momen Saat Anies Bertemu HRS di Markaz Syariah Petamburan (Twitter)
Bertemu HRS di Petamburan
Usai bertemu dengan AHY, Jumat (7/10/2022) malam, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan ke Markaz Syariah yang berada di Petamburan, Kabupaten Tanah Abang dan bertemu dengan Habib Rizieq Shihab (HRS). Momen pertemuan keduanya itu beredar di media sosial.
Berdasarkan informasi yang diterima oleh tvOnenews, kehadiran Anies di Petamburan, karena menghadiri acara Maulid Akbar Nabi Muhammad SAW sekaligus akad nikah putri HRS.
Dalam pertemuan itu, Anies tampak memakai baju muslim berwarna putih beserta peci dan celana hitam. Sementara HRS mengenakan baju putih serta sorban yang menjadi khasnya.
Dari video yang beredar, HRS terlihat sempat meminta kepada seluruh yang hadir mendoakan Anies agar terlindung dari orang-orang jahat.
"Saya hanya ingin mengajak kita semua yuk membaca surat Al-Fatihah, kita memohon kepada Allah agar Bapak Gubernur DKI Jakarta, Anies Rasyid Baswedan bisa menyelesaikan tugasnya yang hanya tinggal beberapa hari di Jakarta ini supaya husnul khotimah. Semoga beliau diselamatkan Allah dari makar orang-orang jahat," kata HRS.
Selain itu, HRS juga menyampaikan apresiasinya kepada Anies selama memimpin Jakarta.
Novel Bamukmin (viva)
Takut Belah Umat, PA 212 Tidak Dukung Anies
Sementara, tokoh Front Pembela Islam (FPI) dan Koordinator Humas Persaudaraan Alumni PA 212 Novel Bamukmin tegas tidak mendukung deklarasi capres Partai NasDem. Menurut dia, hal itu bisa berpotensi memecah belah umat.
"Kami tidak mendukung deklarasi NasDem, takut memecah belah umat," ujar Novel, Selasa (4/10/2022).
Ia menyebut pernah melaporkan Viktor Laiskodat selalu kader NasDem atas dugaan penistaan agama Islam. Bahkan, pihaknya sempat mendemo kantor NasDem dan Mabes Polri.
Lebih lanjut, Novel juga menyebutkan alasan pihaknya tidak ingin mendukung NasDem mengusung capres.
Yakni, menduga partai dan perusahaan televisi yang dipimpin Surya Paloh itu bekerja sama dengan Partai Komunis Cina. Sebab, FPI selalu mendapat framing negatif, misalnya bertindak anarkis.
Adapun alasan kedua, ia menduga Jaksa Agung bernama Muhammad Prasetyo sebagai mantan kader NasDem ikut terlibat dalam kriminalisasi ulama FPI. Seperti Habib Rizieq Syihab dan Habib Bahar Smith.
"Juga para ulama yg saat ini bersidang seperti KH Farid Okbah, Zein Annajah dan Hanung Alhamad dan habaib yang lainnya," ujarnya.
Bendera PKS (tvOne)
Dari Demokrat, Anies Akan Sambangi PKS?
Usai bertemu AHY, Anies menyinggung pertemuan berikutnya ke Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
"Kita semua sedang dalam percakapan apa yang sudah dilakukan oleh Partai NasDem. Sekarang kita bicara juga dengan temen-temen Demokrat. Insya Allah percakapan juga akan meluas dengan PKS," ujar Anies saat bertemu AHY, Jumat (7/10/2022)
Pertemuan dengan PKS dinilai penting karena dapat menentukan keberhasilan keduanya, jika benar keduanya akan maju dalam kontestasi Pemilu 2024.
Menurut pengamat politik Nyarwi Ahmad, ada dua faktor yang menentukan peluang AHY sebagai calon wakil presiden mendampingi Anies Baswedan.
"Ada dua faktor yang sangat menentukan peluang AHY untuk mendampingi Anies, faktor pertama adalah dukungan dari parpol lain yang potensial menjadi mitra koalisi Nasdem khususnya PKS,” " katanya dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat (7/10/2022).
Menurut dia, sejauh mana PKS rela kehilangan tiket cawapres jika Anies memilih AHY sebagai wakilnya.
Ia menambahkan bahwa PKS merupakan salah satu tipikal partai di Indonesia yang dikenal sebagai partai kader, selain partai PDI Perjuangan.
Anies Bertemu AHY di DPP Partai Demokrat (tvOnenews)
Selain itu, PKS juga merupakan salah satu partai di Indonesia yang dikenal sangat getol untuk mendorong 'kader internal' maju sebagai kandidat dalam berbagai kontestasi Pemilu.
"Kalau melihat kecenderungan seperti ini, maka nasib AHY untuk menjadi Cawapres Anies, akan berada di tangan pimpinan PKS, khususnya Majelis Syuro PKS," jelasnya.(ant/saa/muu/put)