- Muhammad Bagas/tvOne
Tegas! Luhut Tolak Tawaran Menjadi Cawapres Dampingi Anies Baswedan
Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Indonesia Luhut Binsar Pandjaitan secara tegas tolak tawaran menjadi calon wakil presiden (cawapres) mendampingi Anies Baswedan.
Purnawirawan TNI ini tidak ingin terlibat dalam bursa Pilpres 2024.
"Enggak, saya sudah bilang, saya tidak terpikirkan untuk ke situ lagi (Pilpres). Saya 2024, saya pikir sudah cukuplah," kata Luhut saat ditemui di Gedung Ciputra Atreprenur, Jakarta Selatan, Sabtu (29/10/2022).
Lebih lanjut, Luhut menegaskan tidak hanya tawaran dari Anies saja yang dia tolak. Apabila ada tawaran dari pihak lain untuk mencalonkan dirinya sebagai cawapres tetap akan ditolak.
Sang Jenderal ini tidak ingin lagi terjun di dunia perpolitikan. Biarlah masanya di dunia politik berakhir pada 2024.
NasDem Ingin Luhut Jadi Cawapres Anies
Wakil Ketua Umum Partai NasDem Ahmad Ali buka suara terkait tiga kriteria bakal cawapres ideal yang diinginkan Anies Baswedan.
Ia melanjutkan, jika dirinya ditanya ihwal cawapres yang cocok, pilihannya jatuh pada Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan.
Namun, rekomendasi itu jika pendukung Anies dipersepsikan sebagai Islam kanan.
"Kalau pemilih Anies dipersepsikan Islam kanan, terus kan idealnya, kalau saya ditanya ya saya pilih Luhut," kata Ali saat dihubungi tvOnenews.com, Rabu (19/10/2022).
Ia lantas mengungkapkan alasan dirinya memilih Luhut sebagai cawapres Anies. Menurut Ali, basis pendukung Luhut berbeda dengan pendukung Anies.
"Kenapa? Karena basis pemilih Pak Luhut pasti tidak beririsan dengan pemilih dia. Dia punya pemilih sendiri sehingga kemudian menambah kemungkinan untuk menang," ujar dia.
Ia mengingatkan agar Anies tidak memilih cawapres berdasarkan agamanya. Hal ini merujuk pada keberagaman Indonesia yang memiliki banyak suku hingga agama.
"Artinya kalau kita bicara tentang Indonesia jangan kita mengelompokkan atau memilih orang berdasarkan agamanya. Tetapi, melihat potensinya yang bisa membantu untuk pemenangan dia [Anies]," imbuhnya.
Ali menegaskan partainya sepakat atas kriteria cawapres dari Anies. Meski demikian, ia berujar bahwa persetujuan NasDem itu belum tentu sama dengan pendapat parpol koalisi.
"Karena itu harus kita setarakan dengan partai koalisi lain. Prinsipnya, koalisi itu harus setara. Tidak ada menang-menangan, pandangan sama," kata dia.
Sebelumnya, Anies selaku capres dari Partai NasDem mengungkapkan tiga kriteria cawapres yang ideal.
Kriteria pertama menurut dia adalah orang tersebut harus bisa memberikan kontribusi untuk merebut kursi kemenangan.
"Kedua, membantu memperkuat stabilitas koalisi. Ketiga, bisa membantu dalam pemerintahan yang efektif," ujar Anies saat ditemui di NasDem Tower, Jakarta Pusat, dikutip Selasa (18/10/2022).
Eks Gubernur DKI Jakarta itu mengaku sampai saat ini belum menemukan orang yang sesuai ketiga kriteria tersebut.
"Tiga ini yang menjadi faktor dan memang belum ada," kata dia. (saa/nsi)
Anies Baswedan Ungkap Tiga Kriteria Cawapres
Calon Presiden naungan Partai NasDem Anies Baswedan ungkap tiga kriteria yang layak menjadi pasangannya untuk maju sebagai Calon Wakil Presiden di bursa Pemilu 2024.
Bagi Anies tiga kriteria ini cukup kuat untuk menjadi pasangannya dan yakin memenangkan kontestasi politik tersebut apabila tiga kriteria ini dipenuhi.
"Kriteria itu ada tiga. Pertama, memberikan kontribusi untuk kemenangan. Pasangan itu harus begitu," kata Anies di Gedung Ciputra Atreprenur, Jakarta Selatan, Sabtu (29/10/2022).
"Yang kedua, pasangan ini bisa membantu di dalam stabilitas koalisi partai pendukung. Dan ketiga, bisa membantu untuk membuat proses pemerintahan bisa lebih efektif," lanjutnya.
Dia pun kembali menegaskan tiga kriteria yang tepat adalah sosok yang membantu kemenangan, stabilitas politik, dan efektivitas pemerintahan.
Sebelumnya diberitakan, Anies Baswedan capres dari Partai NasDem mengaku belum menentukan pilihan soal sosok untuk cawapres yang akan mendampinginya berlaga dalam ajang Pilpres 2024.
Menurut Anies, keputusan soal cawapres itu masih memiliki waktu yang lama. Sebab pendaftaran pasangan capres dan cawapres dijadwalkan pada November 2023.
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu juga tidak menjawab saat disuruh memilih antara Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai cawapres usulan Partai Demokrat atau Ahmad Heryawan (Aher) sebagai cawapres usulan PKS.
"Masih panjang. Nanti, nanti, nanti," ujar Anies di Kempinski, Jakarta Pusat, dikutip Sabtu (29/10/2022).
Lebih lanjut, mantan Gubernur DKI Jakarta itu mengaku juga belum melakukan agenda kampanye. Namun, dirinya menyebut sudah bertemu sejumlah orang untuk bersilaturahmi.
Pilih AHY atau Aher?
Capres dari Partai NasDem Anies Baswedan mengaku belum menentukan pilihan soal sosok cawapresnya untuk Pilpres 2024.
Menurut dia, keputusan soal cawapres itu masih memiliki waktu yang lama. Sebab pendaftaran pasangan capres dan cawapres dijadwalkan baru akan dibuka pada November 2023.
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu juga tidak menjawab saat disuruh memilih antara Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai cawapres usulan Partai Demokrat, dan Ahmad Heryawan (Aher) sebagai cawapres usulan PKS.
"Masih panjang. Nanti, nanti, nanti," ujar Anies di Kempinski, Jakarta Pusat, Jumat (28/10/2022).
Lebih lanjut, mantan Mendikbud itu mengaku juga belum melakukan agenda kampanye. Namun, dirinya menyebut sudah bertemu sejumlah orang untuk bersilaturahmi.
"Baru ketemu orang-orang aja," kata dia.
Di hadapan awak media, Anies berjanji akan mengajak para wartawan jika dirinya memiliki agenda kegiatan
"Saya belum kemana-mana, nanti kalo pergi-pergi ku ajak," kata dia.
Selain itu, Anies juga mengungkapkan soal perkembangan Koalisi Perubahan yang terdiri dari PKS, NasDem, dan Demokrat.
Menurut dia, koalisi tersebut akan diumumkan jika sudah tiba saatnya.
"Nanti dong kalo udah siap," tandasnya.
NasDem Optimis Menangi Pilpres 2022
Partai NasDem percaya diri dapat memenangkan Pilpres 2024 lantaran memiliki calon presiden (capres) Anies Baswedan yang disebut cerdas.
Hal ini disampaikan oleh Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) Fraksi Partai NasDem Muhammad Farhan.
"Yakin banget (menang Pilpres 2024). Pak Anies Baswedan dengan sangat cerdas mengatakan ada dua hal yang menjadi platform beliau apabila terpilih," kata Farhan di kantor NasDem Tower, Jumat (28/10/2022) malam.
Ada pun dua hal yang dikatakan oleh Anies Baswedan adalah perihal program yang baik dan program perbaikan menuju lebih baik.
"Satu, keberlanjutan dari program yang sudah baik. Dan kedua, kemudian perubahan yang artinya menuju perbaikan dari sesuatu yang mungkin tidak berjalan dengan baik," tuturnya.
Adapun, Farhan sebut kondisi politik dewasa ini perlu angin segar perubahan. Sosok Anies Baswedan merupakan capres yang membawa perubahan baru di bursa Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 mendatang.
"Karena gini, semangat perubahan sekarang sudah sangat besar. Karena masyarakat ingin merasakan adanya sebuah perubahan angin segar yang baru," pungkasnya.
Sebagaimana diberitakan, kini Anies Baswedan resmi didapuk menjadi jagoan Partai NasDem dalam menghadapi Pemilu 2024.
Kendati belum mendapatkan pasangan sebagai calon wakil presiden, nama Anies sering disebut-sebut sebagai saingan kuat yang patut diwaspadai.
Koalisi Perubahan Siap Deklarasi
Koalisi Perubahan yang terdiri dari Partai NasDem, Partai Demokrat, dan PKS disebut akan deklarasi pada 10 November 2022 mendatang.
Momen deklarasi koalisi tersebut sengaja dipilih tanggal 10 November karena bertepatan dengan Hari Pahlawan.
"Tanggal 10 November hari baik, Hari Pahlawan. Tentu kami hormati usulan NasDem tersebut," kata Juru Bicara PKS Muhammad Kholid saat dihubungi, Jumat (28/10/2022).
Meski demikian, Kholid meminta agar pondasi koalisi tersebut lebih diperkuat sebelum deklarasi. Yakni mengenai pembahasan di Tim Kecil terkait platform perjuangan, desain pemerintahan, strategi pemenangan, serta skema capres dan cawapres.
"Harus tuntaskan semua pekerjaan rumah yang belum tuntas dibahas di Tim Kecil," ujar dia.
"Kalau pondasi di Tim Kecil kokoh, pembahasan tuntas, maka ke depan koalisinya akan kuat," sambung Kholid.
Lebih lanjut, ia meminta agar tidak memaksakan deklarasi koalisi pada tanggal tersebut jika pondasi koalisi belum tuntas dibahas.
"Tapi kalau dipaksakan, justru tidak baik. Kita harus bangun mutual trust and respect dan equal partnership," tandas dia.
AHY Sambangi Surya Paloh di NasDem Tower
Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) akan menyambangi Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh, Rabu (26/10/2022) siang.
Wakil Ketua Umum NasDem Ahmad Ali mengatakan pertemuan tersebut akan berlangsung di NasDem Tower, Jakarta Pusat, dengan didahului makan siang bersama.
"Hari ini [bertemu]. Makan siang," ujar Ali saat dihubungi wartawan, Rabu (26/10/2022).
Namun, ia tidak ingin membocorkan kepastian jam dan agenda pertemuan itu.
Diketahui, pertemuan itu merupakan agenda lanjutan dari pertemuan Tim Kecil NasDem, Demokrat, dan PKS pada Selasa (25/10/2022) siang.
Tim Kecil tersebut melakukan konsolidasi di rumah Anies Baswedan di kawasan Lebak Bulus, Jakarta Selatan.
Ketua DPP NasDem Willy Aditya menuturkan konsolidasi itu membahas terkait cawapres Anies Baswedan. Di mana Demokrat mengusulkan AHY dan PKS yaitu Ahmad Heryawan (Aher).
Namun, Anies belum langsung menentukan sosok cawapres tersebut. Menurut Willy, deklarasi cawapres akan dilakukan setelah deklarasi koalisi parpol.
"Tadi sepakatnya itu, cawapres bisa menyusul setelah deklarasi [koalisi]," kata dia saat dihubungi, Selasa (25/10/2022). (saa/agr/muu)