- Tim tvOne - Hamdi Fuadi
Tanam Mangrove, SKK Migas Komitmen Tekan Emisi Karbon
Denpasar, Bali - Kepala satuan kerja khusus pelaksanaan kegiatan usaha hulu migas dan gas bumi (SKK Migas) Dwi Soetjipto bersama Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) melakukan penanaman mangrove di Taman Hutan Raya Ngurah Rai, Kota Denpasar, Bali. Penanaman mangrove ini merupakan salah satu upaya yang dilakukan SKK Migas dalam menekan emisi karbon.
Selain itu, SKK Migas juga berkomitmen untuk mendorong energi terbarukan sebagai salah satu target yang digagas dalam International Convention of Indonesia Upstream Oil and Gas (IOG 20220. Menurut Dwi Soetjpto, SKK Migas berkomitmen untuk memberikan dampak positif di setiap daerah operasi.
“Kan minimum setiap tahun kami targetkan dua juta pohon, kita tanam, masing-masing KTKS dia harus memasukkan rencana kerjanya bukan hanya produksi drifting, tetapi juga penanaman pohon. Jadi kami punya detail rencananya untuk low emission apa saja termasuk tadi penanaman pohon, berapa targetnya pertahun, dan itu embeded pada masing-masing rencana kerja dari mereka semua. Dan itu nanti embeded dalam KPI (penilaian) SKK, KPI-nya temen-temen saya sendiri kepala perwakilan yang akan melaksaanakan,“ ungkap Dwi Soetjipto.
Penanaman pohon Mangrove ini mencapai 11 ribu lebih batang pohon yang tersebar di beberapa wilayah di Bali. Penanaman dilakukan secara bertahap yang akan diselesaikan hingga akhir November 2022. Program ini sejalan dengan yang telah dicanangkan pemerintah Indonesia yang akan merehabilitasi sekitar 600 ribu hektar.
Direktur Jenderal Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Rehabilitasi Hutan KLHK, Dyah Murtiningsih menyambut baik kegiatan yang dilakukan oleh SKK Migas. Menurutnya gerakan menanam pohon mangrove tidak bisa hanya dilakukan pemerintah pusat. Peran serta masyarakat, swasta dan lainnya dapat mempercepat target dalam menekan emisi karbon.
“Apa yang diinisiasi skk migas, sudah sejalan dengan yang dikeluarkan pemerintah, yaitu akan merehabilitasi 600 ribu hektar, dukungan semla pihak sansat diperlukan, sektor swasta, masyarakat, perguruan tinggi kita harapkan untuk mengejar target rehabilitasi mangrove,“ ungkap Dyah Murtiningsih.
Selama tahun 2022, SKK Migas telah menargetkan akan melakukan program penghijauan hingga 2 juta pohon yang ditanam. Jumlah ini telah melampaui target sebelumnya yakni 1,6 juta pohon. Kegiatan penghijauan ini sesuai dengan konsep bisnis yang tidak hanya meraih keuntungan dari sektor migas, namun juga menangani dampak lingkungan yang terjadi di masyarakat.(hf/chm)