- tvOne
Sidang Lanjutan Gubernur Sulsel Nonaktif Nurdin Abdullah
"Isinya bukan uang, tapi beras. Intinya saya mau Pak NA coba beras Tarone. Harganya waktu itu Rp15 ribu per kilo. Selain pak NA, tidak ada lagi pejabat di Pemprov Sulsel yang saya kasih," terangnya.
Saat diberi kesempatan untuk berbicara, Nurdin Abdullah (NA) juga membenarkan terkait adanya pemberian beras khas Kabupaten Luwu tersebut.
"Ijin meluruskan yang mulia agar pemahaman kita sama. Jadi beras itu diserahkan ke saya dan rasanya lebih enak daripada beras Jepang sehingga saya sarankan untuk dijadikan verietas unggulan," tegasnya.
NA juga membenarkan adanya penyerahan beras sebanyak 10 ton dari Rober Wijoyo sebagai bantuan untuk masyarakat yang terdampak Covid-19.
"Soal bantuan 10 ton beras oleh pak Rober diserahkan di rujab karena saya selaku ketua satgas. Beras disimpan di Baruga Patingalloang sebagai pusat bantuan Covid-19. Selain pak Rober, ada juga yang Bulog yang serahkan beras, ada bantuan sembako, gula, dll. Kita tidak gunakan APBD tetapi sumbangan dari masyarakat," tambahnya.
Terkait kesaksian anak buah Ferry Tanriadi, yakni Yusman Yusuf bahwa dirinya pernah menyerahkan uang sebesar Rp2,2 M kepada ajudan gubernur, Syamsul Bahri. NA lagi-lagi membantah hal tersebut.
"Jujur, kalau pun benar Syamsul Bahri meminta dana operasional ke saudara (Yusman Yusuf) saya ingin sampaikan, Demi Allah saya tidak pernah meminta Syamsul meminta uang itu karena Ferry itu sudah tiga kali mau kasih uang dan saya tolak jadi bilang kasih ke masjid saja kalau mau beramal," papar NA.
Penasihat Hukum (PH) NA, Arman Hanis menerangkan bahwa kesaksian Rober sudah sangat jelas. Kardus bukan berisi uang, akan tetapi isinya beras tarone.