- tim tvOnenews/Rika Pangesti
Angka Kasus Terus Meningkat Setiap Tahun, Kampanye 16 Hari Anti Kekerasan Terhadap Perempuan Digaungkan
Jakarta - Kasus kekerasan terhadap perempuan setiap tahunnya terus meningkat, baik kekerasan seksual maupun kekerasan berbasis gender (KBG).
Teranyar, Catatan Tahunan (CATAHU) Kekerasan Terhadap Perempuan Komisi Nasional (Komnas) Perempuan yang terbit pada Maret 2022 mencatat ada sebanyak 338.496 kasus kekerasan berbasis gender (KBG) terhadap perempuan yang terjadi pada tahun 2021.
Communication and Campaign dari Rutgers Indonesia, Indira Susatio menuturkan bahwa dari angka tersebut, terjadi peningkatan signifikan 50% kasus KBG terhadap perempuan.
"Dimana pada tahun 2020 tercatat sebanyak 226.062 kasus," ungkapnya, Rabu (30/11/2022).
Selain itu, terkait data kekerasan seksual, kata Indira, juga terdapat peningkatan dibanding tahun 2020.
"Dari 940 kasus menjadi 1.721 kasus pada tahun 2021 (83%)," jelasnya.
Tak sampai disitu, lanjut Indira menjelaskan, data tahun 2021 juga menunjukkan bahwa perempuan dengan disabilitas intelektual masih menjadi kelompok dengan jumlah tertinggi yang mengalami kekerasan.
"Sebanyak 22 kasus dan diikuti perempuan dengan disabilitas ganda sebanyak 13 kasus," kata dia.
Indira memaparkan, kasus-kasus tersebutlah yang menjadi alasan Rutgers Indonesia untuk melakukan kampanye 16 Hari Anti Kekerasan terhadap Perempuan mulai dari tanggal 25 November hingga 10 Desember 2022.
"Data-data di atas menjadi alasan bagi kami untuk terus mendukung dan menjalin kemitraan strategis dan bekerja pada dua isu utama yaitu pemenuhan hak kesehatan reproduksi dan seksual, dan pencegahan kekerasan berbasis gender dan seksualitas," paparnya.
Indira menjelaskan, dalam kampanye 16 hari anti kekerasan terhadap perempuan itu, terdapat rangkaian kegiatan seperti radio talk show, podcast webinar, serta aksi damai.
"Serta berkampanye di area CFD (Car Free Day) Jakarta dengan mengangkat topik-topik terkait kekerasan terhadap perempuan dan anak," tuturnya.
Selain kekerasan terhadap perempuan, adapun kasus perkawinan anak di sepanjang tahun 2021 yang juga memiliki angka yang cukup tinggi.
Indira mengatakan, CATAHU 2021 Komnas Perempuan mencatat sebanyak 59.709 kasus perkawinan anak masih mendapat dispensasi pernikahan yang dikabulkan Pengadilan Agama.
"Isu perkawinan anak juga menjadi salah satu fokus kerja melalui program Power to Youth (PTY). Rutgers indonesia bekerja dengan melibatkan remaja berusia antara 12-24 tahun dengan fokus lokasi di DKI Jakarta, Lombok Timur, Lombok Tengah Bondowoso, Jember, Cianjur dan Garut," papar Indira.
Untuk itu, sambung Indira, saat ini Rutgers Indonesia fokus bekerja bersama dengan 3 program strategis yaitu Power to Youlth] (PTY), Generation Gender (Gen-G) dan Right Here Right Now 2 (RHRN2) periode tahun 2020-2025.
"Dengan fokus isu Hak Kesehatan Seksual dan Reproduksi serta Kekerasan Berbasis Gender dan Seksualitas," ujarnya. (rpi/put)