- tim tvOnenews/Julio Trisaputra
Cianjur Kembali Diguncang Gempa Magnitudo 2,5
Jakarta - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyampaikan informasi terjadinya gempa bumi berkekuatan magnitudo 2,5 di Cianjur, Jawa Barat, Rabu (30/11/2022) malam.
Berdasarkan informasi yang dipantau dalam laman BMKG.go.id, gempa terjadi pada kedalaman 10 km, dengan titik gempa berada pada koordinat 6,84 LS-107,09 BT.
Pusat gempa berada di darat 5 km barat daya Kabupaten Cianjur.
Gempa dapat dirasakan pada skala Modified Mercalli Intesity (MMI) II-III di Pacet, II di Karang Tengah, II Babakan Karet, II Sukaresmi, II Cilaku, II CIpanas, II Cianjur, II Bojongherang.
Skala MMI II artinya getaran dirasakan oleh beberapa orang, dan benda-benda ringan yang digantung bergoyang.
Skala MMI III yakni getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan-akan ada truk berlalu.
Cianjur merupakan wilayah yang sempat dilanda gempa hebat berkekuatan magnitudo 5,6 pada 21 November 2022 lalu.
Gempa bumi hebat di Cianjur saat itu menimbulkan kerusakan besar dan menewaskan lebih dari 300 orang.
Korban Meninggal Sudah 328 Orang
Sementara itu, tim gabungan pencarian dan penyelamatan gempa bumi Cianjur berhasil menemukan 1 jenazah di lokasi pencarian pada Rabu (30/11/2022). Penemuan tersebut menambah jumlah meninggal dunia menjadi 328 orang.
Sementara itu, korban hilang pasca gempa bumi M5,6 di Kabupaten Cianjur 12 orang.
"Tim gabungan berhasil menemukan 1 jenazah sehingga korban hilang tersisa 12 orang. Namun berdasarkan laporan yang kami terima, ada laporan korban hilang tambahan pada Selasa (29/11) pagi yang kami terima dari Desa Cijedil sebanyak 6 orang dan dari Desa Mangunkarta sebanyak 2 orang. Sehingga total korban hilang menjadi 13 jiwa," jelas Bupati Cianjur Herman Suherman saat memberikan keterangan pers di Pendopo Kabupaten Cianjur, Rabu (30/11/2022).
Selanjutnya untuk korban luka berat yang masih dirawat di RS wilayah Cianjur tersisa 61 orang, artinya 40 pasien luka berat yang sebelumnya masih dirawat saat ini sudah pulang dan melakukan rawat jalan.
BNPB bersama KemenPPPA dan UNFPA terus melanjutkan validasi jumlah titik pengungsian per hari ini pukul 15.00 WIB menjadi 39.985. Total pengungsi berjumlah 108.720 dengan rincian pengungsi laki-laki 52,987 dan pengungsi perempuan 55,733 jiwa.
Wilayah yang Terdampak Gempa Cianjur (tim tvOnenews)
Hari ini, distribusi logistik ke desa yang sulit diakses tetap dilakukan dengan menggunakan kendaraan roda 2. Adapun logistik yang diberikan adalah air mineral 100 dus, beras 2600 kg, mie Instan 172 dus, obat-obatan 18 dus, selimut 495 pcs, perlengkapan ibadah 30 pcs, makanan dalam kemasan 52 pcs, terpal 229 lembar, paket sembako 400 pake, dan matras 450 lembar.
151 Jenazah Sudah Teridentifikasi
Tim Disaster Victim Investigation (DVI) Polri telah berhasil mengidentifikasi sebanyak 151 jenazah korban akibat gempa di Cianjur, Jawa Barat. Rabu (30/11/2022).
Proses Evakuasi Korban Gempa Cianjur (tim tvOnenews)
“Pada kesempatan ini kami akan menyampaikan kegiatan DVI dalam rangka identifikasi korban meninggal dalam bencana gempa bumi, sampai saat ini update selasa sampai dengan saat ini pukul 13.00 selasa kemarin sampai petang kami menerima 4 jenazah,” ujar Juru Bicara DVI Polri Brigjen Pol Nyoman Eddy dalam keterangan tertulis yang diterima oleh tvOnenews pada Rabu (30/11/2022).
Identifikasi yang dilakukan berdasarkan DNA sidik jari, serta catatan medis dan properti korban jenazah.
“Nomor pm 062/022/cjr/150, cocok dengan data am nomor 97 teridentifikasi sebagai nurhasanah/ perempuan/ 43 tahun/ kp. cugenang rt 003 rt 001 kec. cugenang kab. cianjur. teridentifikasi melalui sidik jari, gigi, catatan medis dan property dan yang ke 2 jenazah nomor pm 062/022/cjr/153, cocok dengan data am nomor 68 teridentifikasi sebagai roni nurjaman/ laki-laki/ 27 tahun/ kp. balong rt 5 rw 4 kel. suci, karang pawitan garut. teridentifikasi melalui sidik jari, catatan medis dan properti,” tambahnya.
Tim DVI mengingatkan agar korban yang selamat dari peristiwa bencana alam gempa Cianjur yang masih kehilangan anggota keluarganya untuk segera melapor.
“Kepada keluarga yang masih merasa kehilangan anggota keluarganya untuk diimbau bisa melapor ke Posko Pengaduan Orang Hilang, Posko Ante Mortem DVI di bagian forensik RSUD Sayang Cianjur,” katanya.
Menurutnya, saat melapor, anggota keluarga yang datang ke posko perlu membawa data-data korban berupa kartu, rekam medis gigi, foto terakhir korban, dan rekam sidik jari.
Sementara itu, hanya keluarga inti korban yang boleh mengambil data hasil identifikasi.
“Untuk pengambilan sampel data DNA DVI, diharapkan yang hadir adalah orangtua kandung atau anak kandung korban untuk diambil sampel DNA-nya,” ujarnya. (ant/mg9/put)