Mutia Lestari Zurhaz, penerima program Dana Indonesiana, bersama para maestro dan anak-anak Kelurahan Tanjung Kumpeng, Kabupaten Muaro Jambi, dalam kegiatan Pelatihan Bersama Maestro..
Sumber :
  • Istimewa

Merawat Senandung Jolo, Seni Sastra Tutur dari Muaro Jambi

Rabu, 14 Desember 2022 - 07:48 WIB

Wak Zuhdi, salah satu maestro Senandung Jolo mengatakan, selama ini mereka hanya memberikan pelatihan kesenian Senandung Jolo di luar kampung mereka. Namun kali ini mereka bersyukur bisa berbagi pengetahuan untuk anak-anak remaja di kampung sendiri. 

"Kesempatan ini kami gunakan untuk mengajarkan syair dan pantun yang dituturkan, memilih kayu, dan membuat alat musik gambang yang biasa digunakan untuk pertunjukan musik Senandung Jolo," kata Wak Zuhdi.

Sebagai salah satu penerima manfaat program Dana Indonesiana, Mutia Lestari Zurhaz, mengatakan hadirnya program Dana Indonesiana telah membuka ruang semangat kebangkitan para seniman, budayawan, dan pegiat seni budaya di daerah. Sebelumnya, semangat mereka sempat redup dalam melakukan berbagai inovasi untuk merawat dan melestarikan budaya.

Mutia menuturkan, kegiatan pelatihan Senandung Jolo dari maestro ke generasi muda ini termasuk ke dalam aktivitas dokumentasi karya pengetahuan maestro dengan objek Senandung Jolo. Pada sesi awal mereka telah membuat film dokumenter dari ketiga maestro tersebut dan dilanjutkan dengan proses belajar bareng maestro. Program “Pendokumentasian Pengetahuan Maestro Senandung Jolo” ini akan berakhir pada akhir Desember 2022. Kemudian di sesi akhir akan dilaksanakan pemutaran film dokumenter, pementasan, dan seminar. 

Proses pelatihan bersama maestro dimulai dari belajar mengingat dan menuturkan syair serta pantun yang menjadi kekuatan karya budaya itu. Selain itu para remaja juga diajarkan memilih kayu hingga membuat alat musik gambang sebagai ciri seni pertunjukan musik Senandung Jolo. Kayu yang dipilih adalah kayu yang mudah tumbuh atau biasa disebut dengan kayu mahang.

"Sebanyak 20 anak muda asal Kelurahan Tanjung-Kumpeh ini memiliki semangat untuk belajar dengan Nek Maryam, Wak Degum, dan Wak Zuhdi. Penutur muda ini memilih menjadi pemain, bukan penonton. Mereka memilih menjadi subjek, bukan sebagai objek," ujar Mutia.

Ia berharap Pemerintah Kabupaten Muaro Jambi dan Pemerintah Provinsi Jambi bisa bersama-sama melakukan pelindungan kesenian Senandung Jolo sehingga aktivitas pelindungan yang sudah dilakukan bukan menjadi akhir dari semangat bersama untuk saling berbagi, mengisi, dan membesarkan. 

Berita Terkait :
1 2
3
4 Selanjutnya
Topik Terkait
Saksikan Juga
01:50
02:03
03:05
03:21
01:44
01:05
Viral