- Istimewa
Belajar dari Krisis Oksigen Saat Pandemi Covid-19, Menko PMK: Harus Ada Kebijakan Agar Industri Oksigen Bisa Dibuat Merata
Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menilai pentingnya pengelolaan oksigen medis yang baik.
Hal itu menurut Muhadjir, meskipun pandemi sudah melandai, ketersediaan oksigen medis di setiap fasilitas kesehatan harus bisa memenuhi kebutuhan berkelanjutan dalam menghadapi situasi tak terduga.
"Harapannya jangan sampai terulang lagi terjadi kelangkaan oksigen apapun alasannya, apakah jumlah stoknya terbatas, ataupun mekanisme sistem supply yang kurang bagus itu harus dibenahi," ujar Menko PMK dalam kegiatan penyerahan Roadmap Peta Respon Oksigen dari Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) kepada Menko PMK, di Kantor Kemenko PMK, yang dikutip pada Kamis (22/12/2022).
Acara tersebut juga dihadiri Deputi Bidang Koordinasi Pemerataan Pembangunan Wilayah dan Penanggulangan Bencana Kemenko PMK Sudirman, Ketua MDMC PP Muhammadiyah Budi Setiawan,Program Manager Sustainable Access to Medical Oxygen (SAM-O2) Iin Inayah, dan perwakilan lembaga kemanusiaan.
Berdasarkan pengalamannya saat turun lapangan dalam dua tahun pandemi, Muhadjir memaparkan, kelangkaan oksigen pada masa Covid-19 bukan soal stok yang tidak tersedia.
“Tetapi manajemen penyediaan oksigen di fasilitas kesehatan. Misalnya terkait tender oksigen dari perusahan satu dengan yang lainnya, kemudian persoalan harga dan lainnya,” katanya.
Kemudian juga masalah lainnya adalah tidak meratanya pabrik oksigen di Indonesia. Menurutnya, sebagian besar pabrik oksigen terkonsentrasi di Pulau Jawa.
“Sehingga wilayah luar ketika membutuhkan oksigen lebih akan mengalami kesulitan,” katanya.
"Jadi masalahnya bukan hanya ketersediaan oksigen tapi manajemen oksigen. Termasuk tidak meratanya pabrik oksigen di Indonesia," tambahnya.
Menurut Muhadjir, masalah tersebut harus diselesaikan dengan kebijakan yang tepat. Karena itu, kata Menko PMK dengan adanya peta jalan dari MDMC yang bertajuk "Diseminasi Akses Berkelanjutan Oksigen Medis (Sustainable Access to Medical Oxygen)" bisa membantu dalam analisis kebijakan yang tepat.
"Karena itu harus ada kebijakan untuk bagaimana supaya industri oksigen bisa dibuat semerata mungkin sehingga dalam keadaan darurat mendesak bisa mudah dipenuhi. Harapannya semakin baik manajemen oksigen medis kedepannya," ungkap Menko PMK.
Sebagai informasi, Roadmap Peta Respon Oksigen bertajuk "Diseminasi Akses Berkelanjutan Oksigen Medis (Sustainable Access to Medical Oxygen)" yang disusun oleh MDMC berisi berbagai analisis terkait penanggulangan krisis oksigen medis.
Roadmap diharapkan mempermudah dalam mengetahui pasokan oksigen yang tersedia di setiap daerah bahkan sampai ke pulau-pulau di seluruh Indonesia. Selain itu, di level distribusi, diterapkan tata kelola yang menjamin pasokan oksigen berjalan lancar saat terjadi eskalasi kebutuhan oksigen.
Seperti kita tahu, sekitar dua tahun lebih pandemi Covid-19 mewabah di dunia telah memberikan dampak yang sangat besar di berbagai sektor kehidupan. Terlebih, pandemi Covid-19 telah membuat perubahan-perubahan fundamental di sektor kesehatan. Salah satu dampak terbesar di sektor kesehatan adalah penggunaan oksigen medis.
Virus Covid-19 yang menyerang sistem pernafasan membuat kebutuhan oksigen medis terus meningkat. Akibatnya, ketersediaan oksigen medis di berbagai fasilitas kesehatan menjadi langka. (put)