- ANTARA
Kekhawatiran Istana Soal Tuduhan Gagalkan Koalisi, Waketum PAN Sebut Kambing Hitamkan Jokowi Jadi Cara Efektif Naikkan Elektoral
Menurut dia, Jokowi tak perlu ikut campur dalam koalisi dan pencapresan Pilpres 2024. Sebab dua hal tersebut merupakan urusan partai politik.
Dia lantas meminta agar Jokowi fokus memperbaiki permasalahan ekonomi Tanah Air.
"Banyak rakyat jadi miskin atau tambah miskin karena pandemi dan belum bisa pulih sampai sekarang. Banyak jadi pengangguran sejak pandemi dan masih menganggur sampai sekarang," lanjut Renanda.
Lebih lanjut, Renanda juga membandingkan dengan era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang mampu menurunkan angka kemiskinan. Dia mengklaim SBY berhasil menurunkan angka kemiskinan sebesar 5,7 persen selama sepuluh tahun.
Sedangkan, Jokowi hanya mampu turun sebesar 1,04 persen dalam lima tahun pertama. Kemudian, ketika pandemi Covid-19 kemiskinan kembali melonjak.
"Masih ada waktu dua tahun. Jokowi dan kabinetnya kalau fokus bekerja untuk rakyat, bukan sibuk melanggengkan kekuasaan, mungkin ekonomi kita bisa membaik. Kemiskinan bisa turun, meski tidak bakal mampu menyamai prestasi SBY," tuturnya.
"Pengangguran pun bisa berkurang. Setidaknya, ada legacy positif yang ditinggalkan pemerintahan ini di bidang ekonomi untuk pemerintahan selanjutnya yang benar-benar dirasakan rakyat manfaatnya," tutup Renanda. (saa/put)