- Sinto Sofiadin
Satu Rumah Terbakar 3 Korban Terluka, Salah Satunya Petugas PMK Tertimpa Balok Kayu
Jember, Jawa Timur - Satu rumah milik Marsuki (50) di Dusun Kajar Utara, Desa Sumberjati, Kecamatan Sili, terbakar sekitar pukul 2 dini hari, Sabtu (9/10]). Gara-gara peristiwa itu, seorang nenek, seorang anak, dan satu petugas pemadam kebakaran (PMK) terluka akibat tertimpa balok kayu 8x12 cm.
Penyebab kebakaran rumah berlantai satu ukuran 6x8 meter itu diduga karena adanya korsleting listrik pada bagian atap rumah. Sehingga menyebabkan percikan api dari aliran listrik dan membakar rumah beserta isinya.
"Yang terluka seorang nenek umur kisaran 50 tahun, dan anak laki-laki pemilik rumah umur kisaran 15 tahun. (Rumahnya) ludes terbakar. Salah satunya (korban luka lainnya) anggota kami," kata Danru B Pos Kalisat Agus Wartono saat dikonfirmasi wartawan.
Luka yang dialami nenek dan cucunya itu, kata Agus, akibat upaya dari korban saat akan keluar menyelamatkan diri dari kebakaran.
"Neneknya luka di tangan dan kepala, luka bakar ringan, dan anak laki-laki itu terjatuh saat akan menyelamatkan neneknya dari dalam rumah. Alhamdulillah selamat semua dan ditangani di Puskesmas," ujarnya.
"Kalau satu anggota kami, tertimpa balok kayu atap rumah ukuran kira-kira 8x12 cm, bagian atap rumah bagian kuda-kuda ituloh (siku atap), yang tiba-tiba jatuh karena terbakar," sambungnya.
Beruntung saat kejadian petugas damkar tersebut memakai helm pengaman.
"Tapi karena tali pengikat rusak, saat tertimpa ada luka di kepala, luka ringan gores pada pipi sebelah kanan, dan juga ditangani di puskesmas," katanya.
Terkait proses pemadaman api, lebih lanjut Agus menyampaikan, membutuhkan waktu 1,5 jam untuk proses pemadaman sampai pendinginan.
"Kami mengirim satu armada truk damkar, dan proses selama 1,5 jam dari padam sampai pendinginan. Untuk kendala, jalan menuju lokasi sempit hanya cukup untuk kendaraan kami lewat, dan alhamdulillah cukup satu tangki air untuk memadamkan, dibantu warga lainnya," tambah dia, "untuk kerugian materiil kurang lebih Rp 150 juta." (Sinto Sofiadin/act)