- tim tvOnenews/Julio Trisaputra
Sebut Situasi Papua Aman, Panglima TNI Yudo Margono Ungkap 3 Strategi TNI
Jakarta - Panglima TNI Laksamana Yudo Margono menyebut bahwa situasi terkini di Provinsi Papua aman.
Pernyataan ini diungkapkan oleh Yudo usai Rapat Perdana bersama DPR RI Komisi I di Gedung DPR RI, Jakarta Pusat, Kamis (2/2/2023).
"Kalau secara keseluruhan ya bisa dikatakan aman, aman. Tapi kan ada pasti terjadi kaya kemarin di Oksibil terjadi pembakaran sekolah, kemudian ada waktu pesawat akan mendarat ada tembakan, ya seperti itu. Dari dulu seperti itu," ungkap Yudo kepada wartawan.
Yudo pun menjelaskan, pihaknya telah memetakan beberapa daerah yang dianggap keamanannya terjamin dan yang masih rawan sering terjadi kriminalitas.
"Kita sudah memetakan daerah mana saja yang tingkat keamanannya bisa kita jamin kemudian ada juga tingkat keamanannya yang masih terjadi tadi, letupan-letupan yang terjadi yang tidak kita duga terjadi," jelas dia.
"Sehingga disitu kita petakan para prajurit juga kita atur mana yang melaksanakan soft, culture, maupun mana prajurit-prajurit yang melaksanakn hard approach," sambungnya.
Terkait strategi penanganan dan pengamanan, Yudo menjelaskan bahwa pihaknya telah melaksanakan tiga strategi.
Antara lain, soft approach, culture approach, dan hard approach.
"Kita laksanakan melalui 3 pendekatan, yaitu pendekatan soft approach, nah itu pendekatan melalui pembinaan teritorial dan komunikasi sosial," terang dia.
"Kemudian culture approach, ini pendekatan para tokoh agama, tokoh masyarakat, dan tokoh kepemudaan, kita melaksanakan kegiatan-kegiatan seperti pengobatan, bakti sosial, dan sebagainya. Ini khusus untuk daerah-daerah yang kita nilai tingkat keamanannya masih kondusif," tambahnya.
Kendati demikian, Yudi mengatakan, tidak menutup kemungkinan pihaknya melakukan pendekatan yang tegas. Hal ini dilakukan apabila menghadapi situasi yang memanas.
"Kemudian ada daerah-daerah yang kerawanannya tinggi. Nah ini kita laksanakan pendekatan dengan hard approach, yaitu pendekatan operasi yang tegas, artinya apabila menghadapi situasi dengan kelompok kriminal bersenjata maupun separatis teroris, ya kita melaksanakan dengan tegas, dengan bersenjata karena memang kita pasukan militer yang menghadapi kontak tembak, ya kita laksanakan dengan tegas," jelasnya.
"Tapi tetap, apabila tertangkap ya kita serahkan kepada polisi untuk diproses hukum," tandas dia. (rpi/put)