Jakarta - Direktur Jenderal WNI Kementerian Luar Negeri RI, Judha Nugraha, mengatakan Pemerintah Indonesia akan mengirimkan tim penyelamat dan tim medis ke Turki untuk melakukan evakuasi terhadap warga negara Indonesia yang terdampak gempa.

Ada dua tim yang akan ditugaskan, yakni Medium Urban Search and Rescue (MUSAR) yang bertugas sebagai tim penyelamat, kemudian Emergency Medical Team (EMT) sebagai tim medis.

Berdasarkan pernyataan Judha, MUSAR akan diberangkatkan pada Sabtu (11/2/2023), sementara EMT akan diterbangkan ke Turki pada Senin (13/2/2023).

Sementara, kedua tim ini diturunkan ke Turki merupakan permintaan langsung Pemerintah Turki dengan mengirimkan nota diplomatik terkait permintaan bantuan.

“Terkait dengan evakuasi, MUSAR rencananya akan dikirimkan besok. (Pemerintah Ankara) meminta dua tim tersebut yaitu EMT dan MUSAR,” jelasnya, saat agenda temu media, di Kantor Kemenlu RI, Jakarta Pusat, Jumat (10/2/2023).

Sedangkan untuk korban yang tertimpa musibah serupa di Suriah, pemerintah Indonesia mengirimkan bantuan logistik yang disesuaikan dengan kebutuhan di lapangan.

Judha juga menginformasikan bahwa untuk tim MUSAR akan diturunkan sebanyak 47 personel, sementara EMT sebanyak 105 personel.

“Untuk MUSAR akan dikirim sebanyak 47 personel, untuk EMT akan dikirim sejumlah 105 personel, dan itu beserta dengan logistik dan peralatan, termasuk alat berat,” ungkapnya.

Sebagai informasi, untuk EMT sendiri tidak hanya diisi oleh unsur pemerintah, namun juga dari unsur masyarakat yang ingin terlibat secara langsung dalam membantu korban gempa bumi di Turki.

Nanti Tim KBRI Ankara akan menuju Adana untuk menjalin koordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Turki (AFAD) terkait pengerahan MUSAR dan EMT di lapangan. (agr/put)