- tim tvOne - Aditya Tri Wahyudi
Tragedi Susur Sungai, Polisi Periksa Saksi dari Pihak Sekolah.
Ciamis, Jawa Barat - Pasca 11 siswa Mts (Madrasah Tsanawiyah) Harapan Baru meninggal dunia dalam tragedi susur sungai Cileueur, Jumat pekan lalu, Satreskrim Polres Ciamis hari ini memeriksa sejumlah saksi termasuk dari pihak sekolah Mts Harapan Baru. Namun proses pemeriksaan dilakukan di sekolah.
Kapolres Ciamis, AKBP Wahyu Broto Narsono Adhi mengatakan proses pemeriksaan dilakukan di sekolah atas pertimbangan beberapa faktor. "Kami memperhatikan kondisi psikologis semua pihak, namun proses pemeriksan tetap berjalan," jelas Kapolres Ciamis kepada tvonenews.com, Senin (18/10).
Kapolres Ciamis meminta semua pihak yang akan menggelar kegiatan serupa, agar memperhatikan beberapa hal diantaranya standar operasi dan kesiapan peserta kegiatan. Kapolres juga meminta agar kegiatan dilakukan setelah mendapatkan izin dari pihak terkait. "Apapun kegiatannya bila itu melibatkan banyak massa, harus berkoordinasi dengan pihak terkait," tambah Kapolres Ciamis.
Pemeriksaan dilakukan setelah Satreskrim Polres Ciamis melakukan olah tempat kejadian perkara di sungai Cileueur dan memasang garis polisi. Di lokasi kejadian, petugas mendapat keterangan bahwa 13 siswa melakukan operasi bersih memungut sampah dari arah barat ke timur.
Ketika mendekati lokasi kejadian, siswa terlihat berduyun tangan menyusuri bibir sungai. Diduga, salah satu siswa terpeleset dan tenggelam. Siswa lain akhirnya terseret ke tengah sungai.
Warga setempat menuturkan, sebelum kegiatan susur sungai dilakukan, 3 hari sebelumnya beberapa orang datang ke lokasi kejadian untuk survei. Warga sempat memperingati agar tidak melintasi lekukan sungai yang diduga terdapat palung sungai dengan kedalaman lebih dari 2 meter. Bahkan warga setempat ikut membantu menyelamatkan beberapa siswa saat tenggelam.
"Mereka sedang pungut sampah di pinggir sungai dan seharusnya naik ke darat agar menghindari lekukan sungai, tapi mereka tetap berjalan di linggir sungai," ucap Hasan, warga setempat yang ikut membantu menyelamatkan korban.
Sementara itu pihak sekolah melalui humasnya, Dande Rifa'i, menghaturkan permohonan maaf kepada keluarga korban atas tragedi susur sungai tersebut. "Kami haturkan permohonan maaf yanf sedalam-dalamnya kepada pohak keluarga korban, karena siapapun tidak ada yang menghendaki mendapatkan musibah," ujar Dande. (Aditya Tri Wahyudi/ito)