- ANTARA
Krisis Akal Sehat dan Pepesan Kosong Donasi Rp2 triliun
Jakarta - Rasionalitas, itulah kata kunci yang ingin disampaikan oleh Putri kedua Presiden KH Abdurrahman Wahid, Yenny Wahid, mencermati fenomena heboh bantuan Rp2 triliun dari keluarga almarhum Akidi Tio. Tak hanya Yenny, terbilang puluhan tokoh kaliber nasional di berbagai bidang ilmu "diam-diam" ikut menelaah fenomena ini.
Yenny mengatakan heboh bantuan hibah Rp2 triliun menunjukkan bahwa kita semua mengalami krisis akal sehat dan suka kagetan. "Meskipun kita percaya bahwa selalu ada malaikat dan keajaiban, peristiwa ini mengingatkan kita untuk selalu rasional dalam menghadapi apapun. Ojo kagetan," ujar Yenny baru-baru ini.
"Akal sehat kita kedepankan. Orang semestinya curiga, kok bisa ada yang nyumbang dua triliun rupiah, benar apa tidak? Sehat mentalnya atau tidak? Jangan sampai satu negara ikut kebobolan. Covid-19 memang membuat kita nyaris putus asa, tapi jangan sampai kita kehilangan akal sehat," lanjut Yenny.
Yenny bahkan memberikan contoh peristiwa dalam sejarah sebagai pengingat agar publik dan abdi negara ojo kagetan (jangan mudah kaget) sehingga tidak mudah diombang-ambingkan kabar dan informasi.
Ia mencontohkan, dulu geger Menteri Luar Negeri Adam Malik menerima resmi ibu hamil yang melapor tentang bayi dalam kandungannya bisa bicara. Aparat yang tidak kedepankan rasio meloloskan penipu diterima menteri utama kabinet.
Cut Zahara Fona nama ibu hamil yg mengaku bayi dalam kandungannya bisa bicara dan diterima Malik di kediaman resmi. Sang menteri mendengarkan 'bayi bicara'. Lalu heboh pers memberitakan dan publik geger. Belakangan Cut Zahara ketahuan bohong, ternyata "suara bayi dari dalam perut" itu adalah suara perekam yg disembunyikan di perut.
Pepesan Kosong