Seorang ibu menangis di pemakaman masal korban gempa di Antakya, Turki, Sabtu (11/2/2023).
Sumber :
  • AP

Korban Tewas Gempa Turki dan Suriah Capai 28.000 Orang Lebih, Sayang Pencarian Dihentikan, Gara-gara Ini

Minggu, 12 Februari 2023 - 15:53 WIB

Jakarta, tvOnenews.com - Korban tewas di Turki dan Suriah akibat gempa berkekuatan magnitudo 7,8 telah melampaui 28.000 orang. 

Namun pencarian korban gempa bumi dengan kekuatan magnitudo 7,8 di Turki tersebut terhenti akibat adanya bentrokan antarkelompok. 

Dengan adanya bentrokan itu harapan untuk menemukan lebih banyak korban selamat memudar. 

Melansir BBC News, Minggu (12/2/2023), tim penyelamat dari Jerman dan tentara Austria menghentikan operasi pencarian pada Sabtu (11/2/2023), dengan alasan bentrokan antara kelompok yang tidak disebutkan namanya. 

Selain itu, keamanan diperkirakan juga akan memburuk karena persediaan makanan berkurang pascagempa. 

Menurut laporan media lokal, hampir 50 orang telah ditangkap akibat penjarahan, bahkan beberapa senjata sudah disita pihak berwajib. 

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan, dia akan menggunakan kekuatan darurat untuk menghukum siapapun yang melanggar hukum. 

Seorang juru bicara militer Austria mengatakan, pada Sabtu pagi, terjadi bentrokan antara kelompok tak dikenal di Provinsi Hatay. 

Hal itu telah menyebabkan puluhan personel dari Unit Penanggulangan Bencana Pasukan Austria mencari perlindungan di sebuah basecamp dengan organisasi internasional lainnya. 

"Ada peningkatan agresi antarfaksi di Turki. Peluang menyelamatkan nyawa tidak memiliki hubungan yang masuk akal dengan risiko keselamatan," kata Letnan Kolonel Pierre Kugelweis dalam sebuah pernyataan. 

Beberapa jam setelah Austria menghentikan upaya penyelamatannya, Kementerian Pertahanan Turki mengatakan bahwa tentara Turki telah turun tangan untuk memberikan perlindungan, dan memungkinkan operasi penyelamatan dilanjutkan. 

Penghentian penyelamatan korban juga dilakukan oleh ISAR cabang Jerman dan Badan Federal untuk Bantuan Teknis (TSW), dengan alasan masalah keamanan. 

"Semakin banyak laporan bentrokan antara faksi yang berbeda, tembakan juga telah dilepaskan," kata juru bicara ISAR Stefan Heine. 

Tim penyelamat Jerman mengatakan, pihaknya akan kembali melakukan pencarian korban setelah pihak berwenang Turki menganggap situasi aman.(viva/muu)
 

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
03:02
03:01
02:57
02:35
05:18
01:38
Viral