- Tangkapan layar Youtube AP Archive
Video Viral Saddam Hussein Tertawa di Persidangan saat Divonis Mati, Begini Fakta Kejadiannya
tvOnenews.com - Mantan Presiden Irak Saddam Hussein baru-baru ini kembali menjadi sorotan atas video viral dirinya tertawa di persidangan. Hal itu pun kembali mengingatkan publik atas kisah tragis kematiannya, Kamis (2/3/2023).
Sebuah video dibagikan di media sosial yang mengklaim bahwa video tersebut memperlihatkan video mantan Presiden Irak Saddam Hussein yang sedang tertawa selama pengumuman hukuman matinya. Simak faktanya di bawah ini.
Beredar video viral di media sosial yang memperlihatkan mantan Presiden Irak Saddam Hussein tertawa saat divonis hukuman mati.
Saddam Hussein tertawa di ruang sidang.
Melansir dari Factly, Setelah mengecek fakta dalam video tersebut. Video yang dibagikan dalam postingan tersebut memang menunjukkan gambar dari Pengadilan Tinggi Irak yang mendengarkan kasus Saddam Hussein.
Tetapi persidangan ini berlangsung beberapa bulan sebelum Pengadilan tersebut mengeluarkan putusan yang mengkonfirmasi hukuman mati Saddam pada bulan Desember 2006.
Sambil mendengarkan percakapan rekan terdakwa dengan Ketua Hakim Raouf Abdul Rahman, Saddam Hussein sempat tertawa di ruang sidang.
Setelah Hakim Ketua membacakan vonis matinya, Saddam Hussein tampak terguncang dan meneriakkan.
“Allahu Akbar!”, “Hidup Rakyat!” dan beberapa slogan menentang pendudukan asing di Irak.
Video yang dibagikan dalam postingan tersebut tidak memperlihatkan momen emosional Saddam Hussein saat momem Hakim menjatuhkan hukuman mati.
Oleh karena itu, klaim yang dibuat di postingan di media sosial tersebut adalah MISLEADING.
Kisah tragis Saddam Hussein yang dihukum mati
Mantan Presiden Irak, Saddam Hussein. sumber: Sky History
Saddam Hussein, Diktator dan mantan presiden Irak yang berkuasa pada periode tahun 1979 hingga 2003.
Saddam Hussein menjadi pemimpin Irak dan juga diperkirakan bertanggung jawab atas kematian sekitar 500 ribu hingga 1 juta orang.
Dari jumlah itu, suku Kurdi bertanggung jawab atas sekitar 70 hingga 300 ribu orang yang meninggal.
Masa pemerintahan Hussein kemudian runtuh setelah invasi koalisi pimpinan AS dan Inggris di Irak pada 2003.
Kemudian pada tahun 2006, ia dinyatakan bersalah atas 148 ribu kematian penganut Syiah pada awal 1980 dan dijatuhi hukuman mati.
Saddam diduga telah menggunakan senjata terlarang selama berlangsungnya perang. Sepanjang tahun 1990-an, Irak terus mendapat sanksi ekonomi dari PBB dan tuduhan terkait produksi senjata pemusnah massal.
Senjata pemusnah massal yang bikin heboh dunia internasional, hingga kecaman datang dari berbagai pihak atas tuduhan tersebut.
Berbagai tuduhan menyerang, hingga Amerika Serikat yang melakukan invasi pada bulan Maret tahun 2003. Setelah berbulan-bulan hidup dalam pelarian, Pemimpin Irak Saddam Hussein berhasil ditangkap pada 13 Desember 2003.
Kemudian, pada 5 November 2006 Hakim Ketua Rauf Rasheed menjatuhkan vonis hukuman mati untuk Saddam atas segala perbuatannya yakni dinyataka bersalah kejahatan terhadap kemanusiaan selama menjadi pemimpin Irak.
Pria yang lahir pada 28 April 1937 itu dihukum gantung di Bekas Militer Intelijen Militer Baghdad pada 30 Desember 2006.
Pemimpin yang menggulingkan pemerintahan Al Bakr ini dijatuhi hukuman mati dengan digantung bersama Saudara tiri Saddam, Barzan Ibrahim, dan Awad Hamed al-Bandar, kepala Pengadilan Revolusi Irak pada tahun 1982, juga dihukum atas tuduhan serupa.
Saddam Hussein kemudian dieksekusi mati dengan cara digantung pada 30 Desember 2006. Di kalimat akhir menjelang kematiannya, ia melontarkan kalimat. "Tuhan Maha Besar,' Bangsa ini akan menang dan Palestina adalah arab," yang dikutip dari Associated Press. (ind)