- CNA
Laporan Intelijen Inggris Ungkap Rusia Latih Lumba-Lumba untuk Lawan Ukraina
Jakarta, tvOnenews.com - Intelijen Inggris mengungkapkan Rusia tampaknya sedang melatih lumba-lumba untuk berperang di semenanjung Krimea untuk melawan pasukan Ukraina.
Intelijen Pertahanan Inggris mengatakan Angkatan Laut Rusia telah banyak berinvestasi dalam keamanan di pangkalan utama Armada Laut Hitam di Sevastopol sejak tahun lalu.
“Ini termasuk setidaknya empat lapisan jaring dan penopang di pintu masuk pelabuhan. Dalam beberapa pekan terakhir, pertahanan ini kemungkinan besar juga telah ditambah dengan peningkatan jumlah mamalia laut terlatih,” tulis laporan Intelijen Inggris, dilansir Channel News Asia, Sabtu (24/6/2023).
"Citra menunjukkan hampir dua kali lipat kandang mamalia terapung di pelabuhan yang kemungkinan besar berisi lumba-lumba hidung botol," tulis laporan tersebut.
Hewan-hewan itu kemungkinan dimaksudkan untuk melawan penyelam musuh.
Angkatan Laut Rusia sebelumnya telah menggunakan paus Beluga dan anjing laut untuk berbagai misi di perairan Arktik.
Seekor paus yang memakai tali kekang yang muncul di Norwegia pada 2019, memicu spekulasi bahwa ia digunakan untuk surveilans, muncul kembali di lepas pantai Swedia bulan lalu.
Orang Norwegia menjulukinya Hvaldimir atau plesetan dari kata paus dalam bahasa Norwegia (hval) dan anggukan untuk dugaan hubungannya dengan Rusia.
Harness Hvaldimir memiliki dudukan yang cocok untuk menampung kamera aksi, dan tulisan Peralatan St. Petersburg tercetak di jepitan plastik.
Pada tahun 2016, kementerian Pertahanan Rusia berusaha untuk membeli lima lumba-lumba sebagai bagian dari upaya untuk menghidupkan kembali penggunaan cetacea yang sangat cerdas di era Soviet untuk tugas-tugas militer.
Baik Uni Soviet dan Amerika Serikat menggunakan lumba-lumba selama Perang Dingin, melatih mereka untuk mendeteksi kapal selam, ranjau, dan menemukan objek atau individu yang mencurigakan di dekat pelabuhan dan kapal.
Seorang pensiunan kolonel Soviet mengatakan kepada AFP pada saat itu bahwa Moskow bahkan melatih lumba-lumba untuk menanam alat peledak di kapal musuh.
"Mereka tahu bagaimana mendeteksi torpedo yang ditinggalkan dan kapal yang tenggelam di Laut Hitam," kata Viktor Baranets, yang menyaksikan pelatihan lumba-lumba militer di era Soviet dan pasca-Soviet.
Angkatan Laut AS menggunakan singa laut yang dikerahkan ke Bahrain pada tahun 2003 untuk mendukung Operasi Enduring Freedom setelah serangan 9/11 di New York dan Washington. (ebs)