- Antara
Jadi Pahlawan Dalam Konflik Wagner vs Kremlin, Lukashenko: Jika Rusia Runtuh, Kami Semua Mati
Istanbul, tvOnenews.com - Presiden Belarus Alexander Lukashenko menyatakan bahwa jika Rusia runtuh maka "kami semua akan mati". Pernyataan ini disampaikan setelah tentara bayaran Wagner memberontak terhadap Kremlin. "Jika Rusia runtuh, kami akan tetap berada di bawah reruntuhan, kami semua akan mati," kata Lukashenko dalam sebuah upacara di ibu kota Minsk.
Menyaksikan "pemberontakan bersenjata" di Rusia akhir pekan lalu adalah "menyakitkan", kata Lukashenko. “Saya harus bilang sungguh menyakitkan bagi saya menyaksikan perkembangan terakhir di selatan Rusia. Banyak warga negara kami juga bersimpati kepada mereka. Ini karena tanah air kami satu,” kata Lukashenko.
Lukasheno mengakui telah memerintahkan tentara Belarus dalam siaga penuh selama peristiwa di Rusia itu.
Mengenai kesepakatan yang ditengahi Lukashenko untuk mengakhiri konflik antara Wagner dan Kremlin, Presiden Belarus itu meminta agar tidak menjadikan dia "pahlawan". “Jangan menjadikan saya pahlawan, baik saya maupun (Presiden Rusia Vladimir) Putin atau (pemimpin Wagner Yevgeny) Prigozhin," kata dia.
"Karena kami membiarkan situasi itu terjadi begitu saja dan kemudian kami mengira konflik itu akan selesai dengan sendirinya, nyatanya tidak,” sambung Lukashenko.
Dia juga mengklaim bahwa oposisi Belarus juga sudah "mulai nyaring" di tengah peristiwa yang terjadi di Rusia, tetapi mereka salah.
“Mereka (oposisi Belarus) berusaha keras menunjukkan paling tidak hasil kerja mereka kepada bos-bos mereka. Mereka bahkan telah mengeluarkan seruan dan menerbitkan rencana yang menunjukkan kesiapan mengimplementasikan skenario pemberontakan bersenjatanya sendiri,” kata dia.