- AP
Korban Tewas akibat Ledakan di Tambang Batu Bara Siberia Meningkat Jadi 52 Orang, Dampak Penumpukan Gas Metana
Komite Investigasi Rusia telah meluncurkan penyelidikan kriminal atas kebakaran tersebut, juga penyelidikan pelanggaran peraturan keselamatan yang menyebabkan kematian. Mereka telah menahan direktur tambang dan dua manajer senior.
Presiden Vladimir Putin menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban tewas dan memerintahkan pemerintah untuk menawarkan semua bantuan yang diperlukan kepada mereka yang terluka.
Kebakaran hari Kamis bukanlah kecelakaan mematikan pertama di tambang Listvyazhnaya. Pada tahun 2004, ledakan metana menyebabkan 13 penambang tewas.
Pada tahun 2007, ledakan metana di tambang Ulyanovskaya di wilayah Kemerovo menewaskan 110 penambang dan dianggap sebagai kecelakaan tambang paling mematikan sejak zaman Soviet.
Pada 2016, 36 penambang tewas dalam serangkaian ledakan metana di tambang batu bara di ujung utara Rusia. Setelah insiden itu, pihak berwenang menganalisis bahwa keamanan 20 dari 58 tambang batu bara di negara itu berpotensi tidak aman.
Tambang Listvyazhnaya tidak termasuk di antara mereka pada saat itu, menurut laporan media.
Pengawas teknologi dan ekologi negara Rusia, Rostekhnadzor, memeriksa tambang pada bulan April dan mencatat 139 pelanggaran, termasuk melanggar peraturan keselamatan kebakaran. (AP/act)