- Istimewa
Kejam! Menhan Israel Ancam Palestina: Kami akan Kepung Gaza, Tak Ada Listrik, Makanan dan Air
Palestina, tvOnenews.com - Baru-baru ini beredar video kata-kata kekejaman Menhan Israel, Yoav Gallan di media sosial. Pasalnya, Menhan Israel itu ancam Palestina untuk mengepung Gaza hingga memastikan tidak ada makanan dan air minum.
"Kami melakukan pengepungan total terhadao Gaza, tidak akan ada listrik, tidak ada makanan, tidak ada air, tak ada bahan bakar, semuanya akan ditutup," ujar Menhan Israel, Yoav Gallan seperti yang dikutip dari media sosial Instagram, Rabu (11/10/2023).
Bahkan Menhan Israel nyatakan pihaknya kini berpedang melawan manusia dan hewan.
"Kami bertindak sesuai dengan hal tersebut," pungkas Menhan Israel, Yoav Gallan.
Kemudian, dilansir dari APTN, Israel dan Mesir telah memberlakukan berbagai tingkat blokade di wilayah tersebut sejak Hamas merebut kekuasaan dari pasukan saingan Palestina pada tahun 2007.
Pengepungan Gaza dilakukan setelah kelompok Hamas melancarkan serangan mendadak dari Gaza ke Israel selatan.
Israel secara resmi menyatakan perang pada hari Minggu, menandakan pertempuran yang lebih besar.
Selanjutnya diberitakan, pasukan Pertahanan Israel mengatakan bahwa pihaknya berhasil membunuh menteri ekonomi Hamas dan anggota senior politbiro Hamas lainnya dalam serangan pesawat tak berawak di Jalur Gaza, pada Senin (9/10/2023) malam.
Militer mengatakan, bahwa Menteri Ekonomi Hamas, Jawad Abu Shamala, mengelola dana kelompok teror tersebut, dan mengalokasikan dana untuk mendanai dan mengarahkan teror di dalam dan di luar Jalur Gaza.
Kedua, Zakariya Abu Moammar, adalah kepala hubungan internal kelompok teror tersebut, kata IDF.
“Dia adalah pengambil keputusan senior Hamas dan koordinator kelompok teror di Jalur Gaza," ujar IDF, dikutip dari Times of Israel, Rabu, (11/10/2023).
IDF juga menambahkan bahwa Moammar adalah orang kepercayaan pemimpin Hamas di Gaza, Yahya Sinwar, dan bagian dari forum senior kelompok teror tersebut, yang terlibat dalam pengambilan keputusan dan perencanaan berbagai kegiatan teror terhadap Israel.
Sebelumnya, IDF juga mengklaim bahwa pihaknya berhasil mendapatkan kembali kendali atas perbatasannya di Jalur Gaza, pada Selasa pagi, sekitar 72 jam setelah milisi Hamas menerobos bagian-bagian penghalang dan melancarkan invasi. (aag)