- IST
Detik-detik Militer Houthi Yaman Turun Gunung Serang Israel, Tembak Drone dan Rudal Balistik
Jakarta, tvOnenews.com - Perang Israel-Hamas, meluas ke Yaman. Kelompok Houthi di Yaman meluncurkan sejumlah besar rudal balistik dan drone ke wilayah Israel.
Sejumlah besar rudal balistik dan drone telah diluncurkan ke arah Israel," kata juru bicara militer Houthi, Yahya Saree, dikutip Reuters, Rabu (2/11/2023).
"Akan ada lebih banyak serangan serupa ke Israel. Untuk membantu Palestina meraih kemenangan," tambahnya mengatakan dalam pernyataan yang disiarkan televisi.
Saree mengatakan serangan tersebut adalah yang ketiga yang dilakukan kelompok Houthi terhadap Israel sejak awal konflik. Sejumlah media yakin, pernyataan itu mengonfirmasi bahwa Houthi berada di balik serangan pesawat tak berawak (drone) pada 28 Oktober yang mengakibatkan ledakan di Mesir dan serangan lain di tanggal yang sama, meski berhasil dicegat angkatan laut AS.
Sebelumnya, Juru bicara resmi Angkatan Bersenjata Yaman, Brigadir Jenderal Yahya Saree Anu, menyatakan negaranya resmi meluncurkan serangan dan menyatakan perang terhadap Israel.
Pernyataan tersebut mengacu pada “operasi untuk mendukung saudara-saudara tertindas di Palestina.”
Pada Selasa pagi, 31 Oktober, sempat ada laporan tentang serangan roket ke Israel dari Yaman.
Rudal Houthi
Kini berbagai spekualasi soal serangan itu telah terjawab, menyusul pernyataan resmi yang menunjukkan bahwa negara tersebut memang memutuskan menyerang Israel.
Dengan demikian, Yaman adalah negara Arab pertama yang mendeklarasikan perang melawan Israel sejak tahun 1973.
Juru bicara Yaman mengakui bahwa roket diluncurkan ke arah Israel, termasuk “sejumlah besar rudal balistik dan bersayap.”
Selain itu, drone diluncurkan. Serangan tersebut menargetkan “instalasi musuh di wilayah pendudukan.”
“Kami akan terus melakukan serangan dengan kualitas lebih tinggi menggunakan rudal dan drone sampai agresi Israel berhenti,” tambah juru bicara resmi Yaman, sebagaimana dikutip media Iran, MEHR.
Saree juga mencatat bahwa serangan akan terus berlanjut sampai Pasukan Pertahanan Israel (IDF) menghentikan operasi di sektor Gaza. (ebs)